informasi

Polda Metro Gelar Dialog Kepala Sekolah: Optimalkan Pencegahan Tawuran Pelajar

Sabtu, 18 Mei 2024 | 20:43 WIB
Ilustrasi Kepala Sekolah dan Polda Metro Jaya bahas antisipasi tawuran anak sekolah

catatanfakta.com - Polda Metro Jakarta kembali mengadakan sebuah pertemuan terkait pencegahan tawuran pelajar. Kali ini mereka menggelar 'Dialog Musyawarah Kerja Kepala Sekolah' (MKKS) pada Jumat (17/5/2024).

Kepala sekolah dari sejumlah daerah yang berada dalam lingkungan hukum Polda Metro Jaya hadir di acara tersebut.

Dirbinmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Badya Wijaya memimpin pertemuan tersebut. Selain itu, turut hadir pula Kasubdit Polmas AKBP Jajang Hasan Basri, Kasubdit Bintibsos AKBP Sujanto, abstraksi pertemuan ini adalah membahas masalah tawuran pelajar yang masih menjadi isu krusial di lingkungan masyarakat.

Baca Juga: Konvoi Takjil, Tawuran, dan Tanggung Jawab Sertifikasi Pendidikan Jakarta

Dalam keterangannya, Badya menyatakan bahwa masih adanya kasus tawuran melibatkan pelajar tetap menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, pihak kepolisian mengajak para kepala sekolah dan guru untuk turut serta dalam memantau kegiatan siswa untuk menghindarkan diri dari tawuran.

Para kepala sekolah dan guru diharapkan menjadi mitra yang aktif dalam memantau dan memberikan pengarahan kepada siswa, tingkatkan kerjasama dengan polisi dan keluarga siswa. Seperti pada permasalahan tawuran, sense of belonging terhadap keamanan dan ketertiban harus ditanamkan di hati para siswa.

"Masih adanya kasus tawuran melibatkan pelajar tetap menjadi perhatian bersama. Mewaspadai tren pelajar turun pada aksi-aksi demonstrasi," ujar Badya dalam keterangannya dikutip pada hari Sabtu (18/5/2024).

Baca Juga: Prihatin, Ketua DPRD Bogor Soroti Maraknya Tawuran Pelajar

Dalam pertemuan tersebut, para kepala sekolah juga diminta untuk menghindarkan siswanya dari adanya tindak kejahatan seperti pelanggaran lalu lintas, penggunaan barang-barang terlarang dan tindakan bully.

Polisi mengungkap bahwa tawuran antar-pelajar, terutama yang terkait dengan pertarungan dan bulliyer sering terjadi pada masa-masa pencarian identitas diri para siswa. Masalah sosial dan ekonomi tidak luput memicu tawuran antar-pelajar.

Karenanya, perlu adanya upaya bersama bagi polisi, guru, dan petugas sekolah untuk memperkuat pendidikan karakter dan penanaman rasa kebersamaan di kalangan pelajar.

Baca Juga: Tawuran Maut Pelajar di Ciawi: Pemkab Bogor Desak Orang Tua Berperan Aktif Membina Anak

"Sebagian besar penyebab tawuran antar-sekolah dipicu oleh permasalahan Jati Diri, pencarian harga diri, atau membalas perlakuan dari sekolah lain. Lantaran pelaku tawuran rata-rata tersulut oleh Alumni sekolah mereka sendiri." ujar Bagja dalam keterangannya.

Adapun saran dari polisi kepada para kepala sekolah dan guru adalah, adakan grup kerja guna memudahkan koordinasi antara polisi dan guru agar memudahkan dalam melaporkan ke padepokan. Hal ini penting mengingat pihak kepolisian tidak dapat secara langsung angkat bicara jika tidak ada perlindungan dari hukum.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB