catatanfakta.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 30 April 2024.
Berdasarkan pantauan Media, Nadella tampak terlihat masuk lewat pintu depan Istana Negara sekitar pukul 08.25 WIB.
Nadella, yang mengenakan setelan jas berwarna biru dongker, tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kunjungannya ke Jakarta.
Baca Juga: Dana yang Diperlukan Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo
Pada pertemuan ini, Jokowi dan Nadella membahas potensi investasi Microsoft di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menemani pertemuan tersebut dan mengatakan perusahaan Microsoft sudah menyiapkan investasi bernilai besar untuk ditanamkan di Indonesia dan hal ini sejalan dengan penetapan negara Indonesia sebagai salah satu pasar pertumbuhan utama untuk Microsoft.
Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut berniat menginvestasikan sekitar Rp14 triliun atau bahkan lebih di Indonesia dalam berbagai bentuk termasuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai talenta digital.
Baca Juga: SMK di Mamuju Dapat Kado Mobil Listrik Wuling Air EV dari Presiden Jokowi
Rencana investasi Microsoft untuk Indonesia sudah menandai sejak Maret 2024 setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Microsoft.
Dalam MoU tersebut, Microsoft berkomitmen mendukung pengembangan sumber daya manusia bidang digital serta menyatakan akan memperkuat infrastruktur dan digitalisasi pemerintah.
Kerja sama tersebut juga melibatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), pelindungan data pribadi, serta beberapa bidang lainnya.
Baca Juga: Misteri AI Terbongkar, Inilah Kecerdasan Buatan yang Mengejutkan!
Investasi besar Microsoft tersebut diharapkan akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi serta pengembangan teknologi di Indonesia.
Diharapkan kerja sama antara Indonesia dan perusahaan teknologi tersebut dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia Indonesia, khususnya talenta digital, dan memperkuat infrastruktur dan digitalisasi pemerintah.