Catatanfakta.com - Banjir yang melanda Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, telah mengakibatkan dampak yang signifikan bagi warga setempat.
Sebanyak 31.013 jiwa dari 8.876 kepala keluarga terdampak oleh meluapnya aliran sungai yang besar di daerah tersebut.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyatakan bahwa pemerintah kota telah melakukan upaya penanganan dengan fokus memastikan kebutuhan dasar seperti tempat tidur, makanan, obat-obatan, dan air bersih bagi para pengungsi.
Baca Juga: Fenomena Politik Jakarta: Deretan Nama Beken Gagal Berjaya di Senayan!
Posko-posko pengungsian telah didirikan, sementara dapur umum juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban banjir.
Fairid juga menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan di pengungsian guna mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu, kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat telah memastikan ketersediaan air bersih untuk para pengungsi.
Baca Juga: Fenomena Politik Jakarta: Deretan Nama Beken Gagal Berjaya di Senayan!
Meskipun kondisi banjir mulai menurun, sebagian besar warga masih terpaksa tinggal di pengungsian karena rumah mereka masih terendam.
Fairid juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap naiknya air sungai dan menghindari bahaya korsleting listrik, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah bantaran sungai.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa banjir telah merendam ribuan rumah dan fasilitas umum seperti sekolah, kantor kelurahan, tempat ibadah, dan pasar.
Baca Juga: Banjir Melanda Kota Palangkaraya, Ribuan Warga Terdampak