Catatanfakta.com - Ketua PBNU, Ahmad Fahrurozi atau Gus Fahrur, menegaskan pentingnya Sidang Isbat untuk menentukan awal puasa Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha oleh Kementerian Agama.
Pernyataan ini sebagai respons terhadap usulan Sekretaris Umum PP Muhammadyah, Abdul Mu'ti, yang mengusulkan penghapusan Sidang Isbat.
Gus Fahrur menilai Sidang Isbat sebagai upaya pemerintah untuk mencari titik temu dan menyatukan ormas Islam se-Indonesia agar dapat bersatu.
Menurutnya, penetapan awal Ramadan dan Idulfitri di berbagai negara Islam juga dilakukan oleh pemerintah, sehingga perbedaan penetapan tidak terjadi.
"Sidang Isbat sangat positif. Di berbagai negara tidak ada perbedaan penetapan awal Ramadan dan Idulfitri," ujar Gus Fahrur kepada Kami.
Gus Fahrur berharap agar tidak ada perbedaan awal Ramadan atau awal berlebaran sehingga umat Islam dapat merayakan dengan lebih kompak dan menyenangkan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mengikuti ketetapan pemerintah terkait penetapan awal Ramadan atau hari raya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib, menjelaskan bahwa Sidang Isbat tetap penting karena tidak dapat menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada individu atau golongan.
Sidang Isbat menjadi forum bersama untuk mengambil keputusan sebagai acuan bagi umat Islam.
Adib menekankan bahwa Sidang Isbat melibatkan banyak ormas Islam di Indonesia, yang memiliki metode dan standar sendiri dalam penetapan awal bulan Hijriyah.