Film ini bukan hanya menyajikan kisah cinta yang rumit, tetapi juga memberikan gambaran sejarah Indonesia yang menyentuh.
Melalui narasinya, penonton diajak merenung tentang masa lalu Indonesia sambil terlibat dalam kisah cinta yang kompleks.
Baca Juga: Masa Tenang Pemilu 2024 Dimulai, Peserta Pemilu Kini Dilarang Lakukan Aktivitas Kampanye!
Meski begitu, ada beberapa kelemahan yang mencolok, terutama pada pendekatan romansa antara Ning dan Ihsan yang terasa prematur dan cepat.
Beberapa adegan juga terlihat dipotong dengan kasar, meninggalkan kesan kurang lengkap.
Poster film, yang seharusnya menjadi gambaran visual dari romansa dan konflik, kurang seimbang.
Konflik politik antara dua kubu justru lebih dominan dalam film, mengalahkan kisah cinta Ning dan Ihsan yang seharusnya menjadi fokus utama.
Meskipun demikian, secara subjektif, film ini layak mendapatkan skor 7,5/10.
Pencapaian positif dalam menyajikan drama sejarah yang kuat dan keindahan visual Banyuwangi berhasil mengimbangi beberapa kekurangan dalam pengembangan romansa.
Meskipun tidak sempurna, "Kupu-Kupu Kertas" tetap menawarkan pengalaman sinematik yang patut dinikmati. Selamat menonton!