Catatanfakta.com - Para sarjana Muslim meyakini bahwa ilmu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja,
tetapi juga mencakup konsep ilmu yang dirumuskan oleh Allah dalam "Lauhil Mahfudz" dan disampaikan kepada umat manusia melalui wahyu Al-Quran dan As-Sunnah.
Pandangan ini membawa implikasi bahwa dalam proses pencarian ilmu, seseorang harus memadukan ilmu pengetahuan dan ilmu spiritual yang tersistem dalam konsep keislaman.
Baca Juga: Sejarah Panjang Hubungan Israel-Iran: Dari Kawan Hingga Menjadi Setan
Para sarjana Muslim memiliki pandangan yang unik mengenai ilmu, di mana mereka melihat ilmu tidak hanya sebagai sekumpulan pengetahuan atau ilmu pengetahuan,
melainkan juga ilmu yang berasal dari wahyu Allah yang dirumuskan dalam "Lauhil Mahfudz" dan disampaikan melalui Al-Quran dan As-Sunnah.
Ini merupakan pandangan yang mencerminkan prinsip dasar dalam Islam yang mengedepankan pentingnya mengaitkan ilmu dengan spiritualitas.
Baca Juga: Bantuan RI untuk Palestina Tiba di Mesir
Al-Quran sebagai wahyu suci yang menjadi sumber utama ilmu dalam Islam mengandung banyak ayat yang menekankan pentingnya mengejar ilmu dan menggunakannya untuk memperbaiki kehidupan umat manusia.
Sebagai contoh, surah Al-'Alaq: 1-5 yang berbunyi: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar penulisan dengan qalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Baca Juga: Menkop UKM Desak Penutupan Akun Penjual Baju Bekas Impor: Ini Tindak Pidana!
Dalam proses pencarian ilmu, para sarjana Muslim menganjurkan agar tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang bersifat duniawi,
melainkan juga menyertakan aspek spiritual dengan mempelajari dan memahami ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Quran dan As-Sunnah.