Catatanfakta.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri acara Hultah ke-88 Nahdlatul Wathan (NW) di Lapangan Pondok Pesantren NW Anjani Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam acara tersebut, panitia mengumumkan deklarasi dukungan NW kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Di tengah situasi politik yang menghangat, sikap Yaqut saat dihadapkan dengan deklarasi dukungan tersebut layak untuk disimak.
Baca Juga: Johnny Plate Minta Maaf, Proyek BTS 4G Mangkrak: Pemerintah Gagal Membangun Infrastuktur Digital
Yaqut secara tegas menegaskan dirinya tidak terlibat dalam deklarasi dukungan Prabowo-Gibran oleh NW.
Menurut Yaqut, kehadirannya dalam acara Hultah ke-88 NW bertujuan untuk menggantikan Presiden Joko Widodo yang tidak bisa hadir.
Yaqut menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Presiden Joko Widodo, dan menjelaskan bahwa ia mewakili pemerintah yang bersikap netral dalam konteks politik ini.
Sebagai perwakilan pemerintah, Yaqut berusaha menjaga posisi netral dan tengah-tengah dalam acara tersebut.
Baca Juga: Jokowi Ajak Ridwan Kamil Keliling IKN Nusantara
Tujuan utamanya adalah untuk tidak menghalangi hak warga negara dalam menentukan pilihannya.
Menegaskan sikap netralnya, ia pun menghargai hak NW untuk mendeklarasikan dukungan politik mereka.
Sebagai seorang politikus dan kader Nahdatul Ulama (NU), Yaqut menjelaskan bahwa ia menghormati keputusan yang diambil oleh organisasi NW.
Baca Juga: Presiden Jokowi Angkat Bicara Soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud Saat Kunjungannya ke Bali
Pendekatan ini mencerminkan sikap inklusif dalam menyikapi perbedaan pendapat di antara organisasi keagamaan atau sosial-politik.