Catatanfakta.com - Etnosentrisme, prasangka, dan diskriminasi merupakan tiga konsep yang terkait dalam ilmu sosial, yang sering kali mempengaruhi interaksi antar individu dan kelompok budaya yang berbeda.
Mari kita telaah lebih jauh apa itu etnosentrisme, prasangka, dan diskriminasi, serta dampaknya pada masyarakat.
Baca Juga: Cara Menuju Desa Penglipuran dari Pusat Kota Bali
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah pandangan yang didasarkan pada keyakinan bahwa kelompok budaya atau etnis seseorang sendiri adalah yang terbaik dan harus dijadikan tolak ukur dalam menilai atau memperlakukan kelompok budaya atau etnis lain.
Etnosentrisme sering kali berakar pada kebanggaan terhadap budaya atau nilai-nilai sendiri, yang kemudian membuat seseorang cenderung meremehkan budaya atau orang lain.
Prasangka
Prasangka adalah sikap atau opini negatif yang dibentuk secara prematur dan tidak berdasarkan fakta atau pengalaman yang sesungguhnya terhadap individu atau kelompok tertentu.
Prasangka dapat berasal dari berbagai aspek, seperti ras, etnis, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau identitas lainnya.
Baca Juga: Makanan khas dari Desa Penglipuran
Diskriminasi
Diskriminasi merupakan tindakan yang didasarkan pada prasangka dan melibatkan perlakuan tidak adil atau meremehkan terhadap individu atau kelompok karena perbedaan ras, etnik, agama, jenis kelamin, orientasi seksual atau karakteristik lain yang membedakan mereka.
Diskriminasi bisa berbentuk tindakan langsung, seperti memberikan layanan yang lebih buruk atau menolak kesempatan, atau bisa juga bersifat sistemik, di mana suatu masyarakat, lembaga, atau peraturan secara tidak sengaja memberlakukan perbedaan perlakuan terhadap kelompok tertentu.
Etnosentrisme, prasangka, dan diskriminasi saling terkait dan bisa saling memperkuat.