Jakarta, Catatanfakta.com - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimas Islam baru saja merilis hasil Survei Nasional "Potensi Literasi Al-Qur’an Masyarakat Indonesia" yang mencengangkan.
Tahun 2023 ini, Indeks Literasi Al-Qur'an mencapai angka 66,038, yang menempatkannya dalam kategori tinggi.
Hasil survei ini melibatkan 10.347 responden yang dipilih secara acak, dengan tingkat kepercayaan sebesar 96 persen dan margin of error hanya 1 persen.
Baca Juga: Kemenag Umumkan Kelulusan 84,5% Mahasiswa PPG Angkatan I Tahun 2023
Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ditjen Bimas Islam, menjelaskan bahwa peningkatan literasi Al-Qur'an menjadi fokus utama.
Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Penyuluh Agama, Majelis Taklim, Ormas Islam, dai/daiyah, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ).
Zayadi juga mendorong masyarakat untuk mengikuti majelis pembelajaran Al-Qur'an yang ada di sekitar mereka.
Baca Juga: Kemenag Buka 15 Pelatihan Online Gratis di Bulan Pintar, Buruan Daftar!
Beliau menekankan bahwa saat ini, materi pembelajaran Al-Qur'an bisa ditemukan melalui media sosial, yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi Baca dan Tulis Al-Qur’an (BTQ).
Salah satu faktor kunci untuk membaca Al-Qur'an dengan lancar adalah memahami kaidah-kaidah tajwid dasar.
Peningkatan kualitas pengajar, ketersediaan majelis pembelajaran Al-Qur'an, dan program literasi BTQ yang berkualitas juga menjadi fokus utama. Menurut Zayadi, kerja sama dengan pemerintah daerah sangat penting dalam penyelenggaraan program-program ini.
Baca Juga: Kemenag Mempermudah Akses Informasi untuk Seleksi CASN Tahun 2023
Selain itu, Zayadi juga mengajak LPTQ di tingkat kecamatan hingga provinsi di seluruh Indonesia untuk mengembangkan program literasi Al-Qur’an yang berdampak langsung pada masyarakat.
Ia berharap semua jajaran LPTQ dapat berperan aktif dalam membimbing masyarakat di daerah masing-masing untuk meningkatkan kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an.