Ini menciptakan sebuah film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan dan pemahaman kepada penonton.
Baca Juga: Budaya Politik Menurut Almond dan Powell: Memahami Dinamika Partisipasi Warga Negara
Menariknya, "Kejarlah Janji" adalah produksi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), bekerja sama dengan beberapa pihak, seperti Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative, dan Garin Workshop.
Film ini memiliki tujuan mulia, yaitu mendorong perubahan perilaku dan membangun kesadaran dalam proses pemilihan umum.
Melalui film ini, KPU berharap dapat mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, melawan politik uang, politik identitas, serta membangun sikap toleransi.
Baca Juga: Apa perbedaan perwakilan politik dan perwakilan fungsional
Film ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai medium civic education yang langka.
Pendekatan drama komedi digunakan untuk mengedukasi warga pemilih di seluruh wilayah nusantara.
Film ini menghadirkan situasi, karakter, dan konflik tertentu yang dapat memicu diskusi sosial, perubahan budaya, atau bahkan pengaruh politik.
Baca Juga: Begini Kesepakatan Kerjasama Bawaslu dengan Komnas Ham untuk Pemenuhan Politik Kelompok Rentan
Garin Nugroho, sutradara film "Kejarlah Janji," juga menambahkan bahwa film memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini, sikap, dan perilaku penontonnya.
Dengan demikian, film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah alat untuk menggerakkan kesadaran politik dan sosial di masyarakat.
Meskipun diselipkan dengan beragam komedi dan kalimat satir yang menyentuh, KPU meyakini bahwa film "Kejarlah Janji" bersifat netral dan tidak memojokkan pihak manapun.
Baca Juga: CAK IMIN TANYA KAN SURYA PALOH YANG TAK DATANG DI DEPAN ELITE POLITIK : KEMANA SURYA PALOH ?