catatanfakta.com – Inovasi digital untuk memperkuat ekosistem ketahanan pangan kembali mengantar Kabupaten Bogor menjadi pusat perhatian. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, memaparkan pengembangan Taman B2SA Digital yang terintegrasi dengan aplikasi NGUPAHAN pada penjurian TOP 5 kabupaten/kota peserta Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) 2025 di Graha Surveyor Indonesia, Jakarta.
Ajat menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan terobosan yang dikembangkan melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor. Aplikasi NGUPAHAN, yang berarti Ngabagi, Ngubah, Ngurai Sampah Makanan, dirancang sebagai solusi pengelolaan pangan berkelanjutan berbasis digital. “Aplikasi ini menjadi bagian penting dalam membangun pola konsumsi beragam, bergizi, seimbang, dan aman serta mengurangi sampah makanan,” jelas Ajat.
Taman B2SA Digital hadir sebagai ruang edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong pemanfaatan pangan secara bijak. Integrasi dengan aplikasi NGUPAHAN membuat program ini tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga pada pembangunan ekosistem pangan yang berkelanjutan melalui teknologi.
Baca Juga: Inovasi Energi dari Jonggol: Bobibos Siap Jadi Kebanggaan Baru Indonesia 2026
Momentum penjurian TOP 5 I-SIM 2025 menjadi kesempatan bagi Kabupaten Bogor memperkuat komitmen menuju pembangunan berkelanjutan. Ajat hadir bersama Kepala Bappedalitbang dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan untuk menunjukkan keseriusan pemerintah daerah. “Proses penjurian sangat objektif dan dilakukan oleh para profesional. Insya Allah, penilaian berjalan sesuai prinsip profesionalitas,” ujar Ajat.
Ia menegaskan bahwa presentasi yang dibawakan merupakan hasil kerja nyata tim di lapangan. “Yang kami sampaikan adalah pekerjaan sehari-hari. Itu membuat kami percaya diri karena kami memahami dengan baik apa yang kami kerjakan, dan para juri pun bisa melihat itu,” tambahnya.
Ajat juga menyebutkan bahwa respons positif dari juri menjadi sinyal penting bahwa inovasi Kabupaten Bogor berada di jalur yang tepat. “Pengakuan ini memudahkan implementasi program ke depan. Inovasi ini relevan dengan upaya yang terus kami lakukan untuk memperkuat ketahanan pangan,” ungkapnya.
Baca Juga: 5 Aplikasi Gratis untuk Belajar Bahasa Asing, Nomor 3 Paling Banyak Digunakan di Dunia!
Di akhir penjurian, Ajat menyoroti peran tim yang mendampinginya. “Yang mendampingi saya adalah orang-orang hebat. Saya hanya mengantarkan dan mengkomunikasikan apa yang sudah mereka kerjakan agar dapat dinilai dengan lebih baik,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Topping Off Rumah Ibadah di Gunung Sindur, Bupati Bogor: Modal Penting Cetak Generasi Berintegritas
Aksi Hijau Hari Pahlawan: Sastra Winara Tanam Durian di Istana Bogor
Kabupaten Bogor Gelar Pelantikan PPPK Paruh Waktu Terbesar di Tanah Air
Bogor Dapat Hibah Pusat Informasi Geologi, Siap Garap Geowisata Perkotaan Modern
Warga Bogor Wajib Cek! Daftar Pelanggaran Prioritas Operasi Zebra Lodaya 2025