Transformasi Digital PGE: G-Bionic Buka Jalan Menuju Swasembada Energi Hijau

photo author
- Selasa, 4 November 2025 | 16:05 WIB
Pekerja dari Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang melakukan pengecekan geothermal dryhouse. (Mudasir)
Pekerja dari Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang melakukan pengecekan geothermal dryhouse. (Mudasir)

catatanfakta.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menunjukkan keseriusannya mendukung ambisi Indonesia menjadi produsen panas bumi terbesar di dunia melalui transformasi digital masif bernama G-Bionic. Program ini kini memasuki fase implementasi nyata yang membawa perubahan besar di seluruh lini operasi panas bumi.

“G-Bionic sekarang sedang memasuki tahap penting untuk penerapan nyata. Beberapa inisiatif sudah dijalankan dan sebagian sistemnya sudah mulai diterapkan,” ujar Direktur Operasi PGE Ahmad Yani saat acara PGE Digital Day 2025 di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Program G-Bionic dirancang untuk membangun budaya kerja berbasis data dan efisiensi menyeluruh, sejalan dengan target PGE mencapai kapasitas terpasang 1,8 gigawatt pada 2033 dan potensi pengembangan hingga 3 GW. Menurut Yani, digitalisasi ini menjadi fondasi penting untuk mewujudkan kemandirian energi bersih nasional.

Baca Juga: Harga BBM Pertamina per 1 November 2025: Dex Series Naik, Pertamax Tetap!

Sejak diluncurkan pada 2023, G-Bionic telah melalui tahap assessment terhadap seluruh aspek organisasi — mulai dari people, process, hingga technology. “Langkah ini dilakukan untuk memahami posisi digital saat ini, mengidentifikasi celah, serta menentukan arah transformasi yang sejalan dengan visi Perseroan,” tambah Yani.

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Edwil Suzandi menegaskan bahwa G-Bionic telah meningkatkan akurasi data dan kecepatan pengambilan keputusan dalam proyek panas bumi. “Melalui digitalisasi proses eksplorasi, kami kini dapat mempercepat analisis, menekan ketidakpastian, dan meningkatkan efisiensi investasi. Ini bukti nyata dampak langsung transformasi digital terhadap kinerja kami,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menjelaskan bahwa inovasi digital membawa manfaat besar dalam tiga hal utama: efisiensi operasional (Operational Excellence), transparansi finansial (Financial Visibility), dan pelaporan keberlanjutan (ESG Reporting).

Baca Juga: BBM Dituding Bermasalah, Pertamina Jawab dengan Langkah Tegas dan Transparan

“Inovasi digital memungkinkan pemantauan real-time di lapangan, memastikan setiap keputusan berbasis data yang akurat, sekaligus memperkuat komitmen kami terhadap energi hijau,” ungkap Yurizki.

Ia menambahkan, kolaborasi dengan Pertamina Digital Hub dan Enterprise IT memastikan seluruh inovasi PGE tetap selaras dengan ekosistem digital Pertamina Group. “Hasilnya sudah terlihat dari peningkatan efisiensi, transparansi keuangan, hingga kemudahan menilai kelayakan finansial proyek,” jelasnya.

Kini, G-Bionic telah menggerakkan 52 inisiatif digital yang mencakup seluruh rantai operasi, dari subsurface hingga enterprise. Ke depan, sistem ini akan memaksimalkan penggunaan Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat agenda swasembada energi nasional.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Pertamina Wajib Tanggung Biaya Perbaikan Jika Pertalite Terbukti Sebabkan Motor Rusak

Melalui langkah ini, PGE tak hanya membuktikan kemampuan beradaptasi di era digital, tetapi juga mempertegas peran Indonesia sebagai kekuatan baru dunia dalam energi panas bumi bersih dan berkelanjutan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X