Catatanfakta.com -, Jakarta – Dunia arkeologi kembali diguncang oleh klaim mengejutkan. Tim peneliti asal Italia yang dipimpin oleh Prof. Corrado Malanga dari Universitas Pisa mengaku menemukan jaringan bawah tanah masif tersembunyi di bawah Piramida Khafre, salah satu piramida megah di kompleks Giza, Mesir.
Penelitian ini diklaim mengungkap gambar radar yang menunjukkan keberadaan terowongan vertikal besar, tangga spiral, saluran yang menyerupai sistem pipa air, hingga struktur bangunan tersembunyi lebih dari 610 meter di bawah permukaan tanah.
“Ketika kami memperbesar gambar [di masa mendatang], kami akan mengungkapkan bahwa di bawahnya terdapat sesuatu yang hanya dapat digambarkan sebagai kota bawah tanah yang sebenarnya,” ungkap tim peneliti dalam konferensi pers yang dikutip dari Euronews, Rabu (11/6/2025).
Baca Juga: Katy Perry dan Orlando Bloom Dikabarkan di Ambang Perpisahan
Klaim Adanya Hall of Records
Salah satu bagian paling sensasional dari temuan ini adalah dugaan bahwa lokasi tersebut bisa jadi adalah tempat keberadaan Hall of Records yang legendaris. Hall of Records merupakan perpustakaan mitologis yang dipercaya menyimpan pengetahuan mendalam peradaban Mesir kuno, termasuk teknologi, sejarah, bahkan prediksi masa depan.
Meski kisah Hall of Records sering kali dianggap mitos atau bagian dari pseudo-arkeologi, ketertarikan publik terhadapnya terus hidup dalam berbagai teori konspirasi dan film dokumenter.
Teknologi Pemindaian yang Dipertanyakan
Namun, klaim besar ini langsung menuai tanggapan skeptis dari berbagai kalangan ilmiah internasional. Prof. Lawrence Conyers, ahli radar bawah tanah dari Universitas Denver, menilai teknologi yang digunakan tim Italia tidak mampu memberikan hasil sedalam itu.
Baca Juga: FAST Kantongi Fasilitas Kredit Rp925 Miliar dari Bank Mandiri
“Teknologi pulsa radar dari satelit, yang mirip dengan sonar lautan, memiliki batasan signifikan dalam menembus kerak bumi. Kedalaman lebih dari 600 meter sangat tidak realistis,” ujarnya kepada media.
Conyers mengakui bahwa bukan hal mustahil jika ada struktur kecil atau gua di bawah piramida, tapi menyebut klaim soal kota bawah tanah sebagai "berlebihan". Ia juga mengingatkan bahwa budaya kuno seperti suku Maya diketahui membangun piramida di atas gua yang memiliki makna spiritual, namun tidak serta-merta menjadikan gua itu sebagai kota tersembunyi.
Penolakan dari Arkeolog Top Mesir
Lebih jauh lagi, Dr. Zahi Hawass, arkeolog terkemuka asal Mesir yang dikenal sebagai otoritas utama situs Giza, menolak klaim tersebut secara tegas.
Baca Juga: Bank DKI Resmi Jadi Induk KUB, IPO Direncanakan Tahun Depan
“Temuan itu tidak memiliki dasar ilmiah. Tidak ada bukti arkeologis yang mendukung keberadaan struktur seperti itu di bawah Piramida Khafre,” kata Hawass dalam wawancara dengan The National.
Hawass menegaskan bahwa setiap upaya eksplorasi atau pemindaian yang sah harus melewati persetujuan resmi dari Kementerian Purbakala Mesir. Ia menyebut bahwa penemuan yang tidak dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang ditinjau sejawat tidak layak dipercaya.
Belum Masuk Jurnal Ilmiah
Hingga saat ini, temuan tim Italia yang juga melibatkan peneliti Filippo Biondi dan Armando Mei belum diterbitkan dalam jurnal akademik apa pun. Pengarahan umum dilakukan pekan lalu di Italia, namun komunitas akademik global masih menunggu data mentah dan metode ilmiah yang digunakan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siap Hadapi Raksasa Asia
Artikel Terkait
Awas! 20 Aplikasi di Play Store & App Store Diduga Curi Data Dompet Digital, Ini Daftarnya
Trump Ngamuk ke The Fed! Desak Suku Bunga Dipangkas Gara-Gara Ekonomi Lesu