Catatan fakta.com -, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan media internasional usai memberikan respons tenang terhadap teriakan "dua periode" dari para pendukungnya.
Salah satu media asing yang menyoroti momen tersebut adalah Channel News Asia (CNA) asal Singapura, dalam artikel berjudul "‘Please Don’t Talk About That Yet’: Indonesia President Prabowo Subianto Responds to Calls for a Second Term" yang tayang Selasa (20/5/2025).
Dalam laporan tersebut, CNA menyoroti bagaimana Prabowo memilih untuk meredam spekulasi tentang pencalonannya kembali di Pilpres 2029. Menurut Prabowo, fokus utamanya saat ini adalah menunaikan mandat yang baru saja dimulai.
Baca Juga: Ngampus di Jakarta: Gengsi, Gaya, atau Gigih Bertahan?
“Saya mendengar sebagian dari Anda mengatakan 'Prabowo dua periode'... Tolong jangan bicarakan itu dulu. Kita bahkan belum setahun menjalankan mandat ini,” ujar Prabowo saat menghadiri acara di Hotel Borobudur, Jakarta.
CNA juga mencatat bahwa dinamika politik jelang 2029 mulai menggeliat, namun Prabowo menegaskan dirinya hanya akan mempertimbangkan periode kedua jika capaian kerja di periode pertama dianggap berhasil dan bermakna.
“Jika saya menilai bahwa saya belum mencapai apa yang ingin saya lakukan, saya tidak akan mencalonkan diri lagi,” kutip CNA dari pernyataan Presiden.
Baca Juga: Prabowo Tunjuk Letjen Djaka Budi Utama Jadi Dirjen Bea Cukai Gantikan Askolani
Dukungan dari Internal Gerindra Menguat
Media tersebut juga menyoroti dukungan dari internal Partai Gerindra terhadap Prabowo. Ketua sayap pemuda partai, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyatakan kesiapannya untuk mendukung Prabowo jika memutuskan maju kembali. Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, yang menyerukan seluruh kader untuk menjaga kepercayaan rakyat dan mendukung penuh agenda pemerintahan.
“Dalam empat setengah tahun, kami yakin fondasi ekonomi yang kuat akan terbentuk, terlepas dari tantangan global,” ujar Rahayu, seperti dikutip CNA.
CNA Soroti Isu Pemakzulan Gibran
Selain fokus pada Prabowo, CNA juga menyinggung tekanan politik yang dihadapi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Disebutkan bahwa sekelompok pensiunan perwira tinggi militer telah menyampaikan surat pernyataan berisi delapan poin kepada Presiden Prabowo.
Baca Juga: Paddy Pimblett Sindir Ilia Topuria: Jangan Cuma Bacot soal Makhachev!
Surat tersebut memuat desakan untuk merombak Kabinet dan mencopot Gibran, yang dianggap terpilih melalui mekanisme yang kontroversial menyusul putusan Mahkamah Konstitusi menjelang Pilpres Februari 2024 lalu.
“Para mantan perwira militer tersebut mengatakan bahwa pencalonan Gibran dalam pemilihan Februari lalu, yang dimungkinkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial pada menit-menit terakhir, telah melanggar aturan prosedural,” tulis CNA.
Tokoh-tokoh besar yang disebut mendukung pernyataan tersebut antara lain mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan mantan Menteri Agama Fachrul Razi.
Artikel Terkait
Sekolah Rakyat Gagasan Prabowo Tuai Pro-Kontra, Solusi atau Stigma Baru
Geng Mewah Kopdar, Komunitas Mercedes-AMG Pamer Gaya di Jantung Jakarta