Ketika Warga Lebih Dulu Bergerak, Pemerintah Tak Tinggal Diam: Jembatan Darurat Dramaga Jadi Simbol Kolaborasi Nyata

photo author
- Jumat, 25 April 2025 | 16:29 WIB
Jaro Ade saat meninjau pembangunan jembatan sementara di Dramaga (Dok/Diskominfo Kab. Bogor)
Jaro Ade saat meninjau pembangunan jembatan sementara di Dramaga (Dok/Diskominfo Kab. Bogor)

catatanfakta.com - Di sudut barat Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Dramaga, semangat warga menjelma jembatan bambu yang menggantung di atas derasnya arus sungai.

Sebuah aksi spontan namun penuh makna dari masyarakat Desa Cihideung dan Desa Petir untuk menjawab kebutuhan anak-anak mereka yang setiap pagi menantang bahaya demi menempuh pendidikan. Tanpa menunggu janji, tanpa menunggu program—mereka bertindak. Dan dari aksi itu, pemerintah pun bergerak.

Jumat (18/4/2025), Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, hadir langsung di lokasi. Bukan untuk melempar wacana, tapi membawa jawaban. Bukan dengan rombongan besar dan kamera yang ramai, melainkan dengan langkah pasti dan telinga terbuka.

Baca Juga: Seruan Serentak Tangkal DBD, Pemkab Bogor Hidupkan Lagi Gerakan Jumat Bersih

Dalam suasana yang lebih mirip silaturahmi ketimbang kunjungan resmi, ia bertemu warga, tokoh masyarakat, dan menyaksikan sendiri bagaimana jembatan darurat dari bambu menjadi penopang impian kecil anak-anak sekolah.

“Alhamdulillah, saya bisa langsung meninjau dan juga melaksanakan salat Jumat bersama warga. Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi soal keberpihakan terhadap masa depan generasi kita,” ungkap Jaro Ade.

Apa yang dilakukan warga bukan hal kecil. Sebuah keluarga bahkan dengan sukarela menghibahkan sebagian lahannya untuk akses jalan. Di tengah keterbatasan, solidaritas menjadi kekuatan utama. Dan di titik ini, pemerintah tak bisa lagi hanya jadi penonton. Kehadiran Jaro Ade menjadi sinyal bahwa kolaborasi warga dan pemerintah adalah pilar utama percepatan pembangunan yang berkeadilan.

Baca Juga: Ratusan Kursi Roda dan Gerobak Usaha Dibagikan, Pemkab Bogor Banjiri Harapan Warga yang Rentan

Ia mengakui bahwa jembatan dari bambu ini bersifat sangat darurat dan tidak aman, terlebih saat musim hujan tiba. Oleh karena itu, Pemkab Bogor segera merancang pembangunan jembatan gantung rawayan sebagai solusi cepat, yang nantinya akan dikembangkan menjadi jembatan permanen.

Infrastruktur ini tak hanya akan menghubungkan dua desa, tetapi juga akan menjadi urat nadi baru ekonomi warga—mengalirkan hasil tani dan mempercepat perputaran barang dan jasa lokal.

“Jembatan ini akan menjadi kunci akses bukan hanya bagi siswa sekolah, tapi juga bagi pertumbuhan ekonomi dua desa yang dikenal mandiri pangan. Ini tentang mempercepat kemajuan dan pemerataan,” katanya penuh keyakinan.

Baca Juga: Pemkab Bogor Bergerak Cepat Jalankan Instruksi Presiden, Fokus Bangun Irigasi hingga Perkuat Cadangan Beras

Langkah ini juga menjadi bentuk nyata pelaksanaan arahan langsung Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang menekankan pentingnya kecepatan dan efisiensi sesuai Inpres Nomor 1 tentang percepatan program prioritas. Dalam hal ini, pemerintah tidak sekadar reaktif, tapi mulai mengubah pola menjadi proaktif. Dengan fleksibilitas waktu kerja, Jaro Ade menegaskan bahwa tugas utama pemimpin daerah adalah hadir di saat warganya membutuhkan, kapan pun dan di mana pun.

Kisah di Dramaga bukan hanya tentang jembatan, tapi tentang bagaimana sinergi warga dan pemimpinnya bisa membangun lebih dari sekadar struktur fisik. Ini adalah narasi tentang empati, keberanian, dan harapan. Ketika warga bergerak terlebih dulu, dan pemimpin menyambutnya bukan dengan janji melainkan aksi, maka di situlah pembangunan yang sesungguhnya dimulai—dari hati, oleh kebersamaan, untuk masa depan yang lebih adil.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Diskominfo Bogor

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X