catatanfakta.com - Ramadhan 2025 sudah memasuki 10 hari kedua, saat yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. Momen ini bukan sekadar rutinitas, tapi kesempatan emas untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Sekretaris MUI Balangan, KH Sahlani, menegaskan bahwa dalam 10 hari pertama Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memohon rahmat. Namun, kini di pertengahan bulan suci, fokusnya bergeser ke meminta ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu.
"Ini bagian dari adab dalam menjalankan ibadah puasa. Kita mulai dengan memohon rahmat, lalu meminta ampunan, dan di 10 hari terakhir berharap dibebaskan dari siksa neraka," ujarnya.
Baca Juga: Ramadan Berkah! Ini Doa-Doa Mustajab 10 Hari Kedua
Mungkin banyak yang bertanya, mengapa di pertengahan Ramadhan dianjurkan untuk lebih banyak beristighfar? KH Sahlani memberikan analogi sederhana.
Saat seorang anak ingin meminta sesuatu kepada orang tuanya, ia akan terlebih dahulu bersikap manja dan memuji. Begitu pula dengan hamba kepada Tuhannya. Sebelum meminta pembebasan dari neraka di 10 hari terakhir, umat Islam dianjurkan untuk memohon ampun terlebih dahulu.
Salah satu bacaan yang dianjurkan di waktu ini adalah: "Allahummagfirli dzunuubi ya robbal ‘alamiin," yang berarti "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, wahai Tuhan Pencipta Semesta Alam." Bacaan ini bisa dilantunkan kapan saja, namun dianjurkan setelah sholat fardhu.
Baca Juga: Ramadan Penuh Berkah: Relawan Sujuds Bagikan Takjil Gratis dan Bingkisan Sahur di Cileungsi
Selain itu, ada peristiwa besar yang terjadi di pertengahan Ramadhan, yaitu Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan. Momentum ini mengingatkan umat Islam tentang turunnya Al-Quran sebagai pedoman hidup yang tidak akan berubah hingga akhir zaman. Dengan memahami maknanya, semakin kuat alasan untuk memperbanyak istighfar dan mendekatkan diri kepada Allah.
"Semoga 10 hari kedua Ramadhan ini menjadi ladang pahala bagi kita semua. Tetap semangat memperbanyak ibadah dan memohon ampun kepada Allah SWT," tutup KH Sahlani.
Artikel Terkait
Awal Ramadan 2025: Pemerintah Gunakan Kombinasi Hisab dan Rukyat
ASN Kemenag Ubah Jam Kerja Ramadan, Produktivitas Meningkat?
Ketua DPRD Bogor Imbau Warga Sambut Ramadan 1446 H dengan Harmoni
FKDT Kabupaten Bogor Gelar Rapat Jelang Ramadan, Bahas Pentingnya Data EMIS dan Eratkan Silaturahmi
Ramadan di Bogor: Wakil Ketua DPRD, Junaidi Samsudin Ajak Perkuat Ibadah & Kepedulian