Catatanfakta.com - Dunia maya terkejut dengan penurunan nilai tukar dolar terhadap rupiah pada hari Sabtu, 1 Februari 2025. Dalam pengamatan pada Google, 1 dolar AS tercatat setara dengan Rp 8.170, yang jauh lebih rendah dari nilai tukar sebelumnya.
Belum diketahui apa penyebab pasti penurunan nilai tukar ini, yang membuat banyak orang penasaran. Data terbaru dari Google menunjukkan rupiah menguat signifikan, yang jelas bertolak belakang dengan tren sebelumnya. Pada hari Jumat, 31 Januari 2025, nilai tukar rupiah tercatat melemah, yakni Rp 16.297 per dolar AS, turun sekitar 40 poin atau 0,25 persen.
Baca Juga: Google Klarifikasi Kesalahan Kurs Dollar AS ke Rupiah Jadi Rp 8.170,65
Namun, apakah ini hanya kesalahan data di Google? Pada Sabtu pagi, meski Google menampilkan angka yang cukup aneh (Rp 8.170), rupiah sebenarnya masih tertekan terhadap dolar AS. Data pada hari itu menunjukkan penurunan 48,5 poin atau 0,30 persen menjadi Rp 16.304 per dolar.
Penguatan yang terlihat di Google membuat banyak netizen berspekulasi mengenai kesalahan sistem. Di media sosial, terutama X (sebelumnya Twitter), beredar pertanyaan dan diskusi terkait fenomena ini. Beberapa dugaan menyebutkan adanya masalah teknis atau kesalahan penulisan data di Google.
Baca Juga: Google Error? Warganet Heboh Dolar AS Tiba-Tiba Rp8.170,65!
Namun, pada kenyataannya, meskipun ada kekeliruan di data online, pasar global tetap mencatatkan mata uang Indonesia masih tertekan. Di sisi lain, mata uang negara-negara besar seperti euro, poundsterling Inggris, dan franc Swiss tercatat menguat terhadap dolar AS.
Dengan banyaknya perbincangan yang terjadi di WhatsApp Group (WAG), kejadian ini masih menjadi teka-teki yang hangat dibicarakan. Belum ada penjelasan resmi terkait apa yang menyebabkan lonjakan aneh ini di Google.
Untuk saat ini, nilai tukar rupiah masih tertekan, meskipun ada perdebatan seputar ketepatan data yang tertera di mesin pencari terbesar dunia ini.
Artikel Terkait
134 Ribu Guru Diniyah Terabaikan! Dedi Mulyadi Diminta Bertindak
Bantuan Hibah Jabar Tak Adil? BKPRMI Dapat Besar, NU & PERSIS Kecil, Muhammadiyah Nihil!