Catatanfakta.com - "Bumi Cenderawasih" atau yang lebih dikenal dengan Papua, sepertinya tengah tersandera perebutan lahan antara rakyat adat dan pengusaha sawit.
Poster dengan tagline "All Eyes on Papua" kini menyebar di media sosial, tak luput dari dukungan para warganet yang mengutuk praktik perampasan lahan yang terjadi di Tanah Papua.
Masyarakat adat Papua terus memperjuangkan hak atas tanah adat mereka yang kerap dirampas dan dikonversi menjadi lahan perkebunan sawit.
Perusahaan sawit memegang izin lingkungan yang kemudian digugat oleh para masyarakat adat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) hingga MA, dan nasib hutan adat mereka kini bergantung pada putusan yang akan dijatuhkan.
Suku Awyu dan Moi, dua di antara ratusan kelompok suku adat di Papua, adalah contoh nyata kelompok masyarakat adat yang sedang berjuang mempertahankan hak atas tanah adat mereka.
Mereka menghadapi perjuangan besar melawan perusahaan sawit demi kelestarian lingkungan dan penjagaan tradisi serta budaya masyarakat adat Papua.
Melalui gerakan "All Eyes on Papua", kita semua seharusnya peka terhadap penderitaan masyarakat adat Papua yang tidak bisa bersuara sendiri.
Mari kita dukung upaya mereka untuk mempertahankan hak atas tanah adat dan memperjuangkan kelestarian lingkungan serta budaya mereka. Semoga sah dan adil putusan yang dijatuhkan oleh MA dapat memberikan keadilan bagi masyarakat adat Papua.
Artikel Terkait
Elkan Baggott akan Cabut dari Timnas Indonesia, Bakal Bernostalgia ke Liga Inggris?
Presiden Jokowi Memerintahkan Kapolri untuk Mengawal dan Mengusut Kasus Pembunuhan Vina dan Eky