Mengenal Lebih Dekat Bandara El Tari: Dari Ladang Jagung Belanda Hingga Pusat Transportasi Modern

photo author
- Selasa, 7 Mei 2024 | 18:00 WIB
Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur. (en.wikipedia.org)
Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur. (en.wikipedia.org)

Catatanfakta.com - Bandara El Tari di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak hanya sekadar tempat untuk terbang, tetapi juga menyimpan sejarah yang kaya.

Dibangun pada tahun 1928 di masa penjajahan Belanda, bandara El Tari ini awalnya hanya sebuah landasan pacu sederhana.

Namun, seiring berjalannya waktu, bandara El Tari  ini berkembang menjadi salah satu pintu gerbang utama di NTT.

Baca Juga: Gempa Terkini Getarkan Pacitan Jatim: Apa yang Harus Dilakukan dalam Situasi Darurat?

Awalnya dikenal sebagai Lapangan Terbang Penfui, yang secara harfiah berarti 'jagung di hutan' dalam Bahasa Timor, bandara ini mencerminkan lanskap sekitarnya yang dipenuhi ladang jagung.

Setelah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, Bandara El Tari diserahkan kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Mei 1950, menandai awal dari era baru.

Pada tahun 1988, bandara ini diubah namanya menjadi Pelabuhan Udara El Tari untuk menghormati Elias Tari, Gubernur NTT kedua yang memimpin daerah tersebut dari tahun 1966 hingga 1978.

Baca Juga: Gempa Terkini Getarkan Pacitan Jatim: Apa yang Harus Dilakukan dalam Situasi Darurat?

Sejak itu, bandara ini telah menjadi pusat vital bagi transportasi udara di wilayah tersebut.

Meskipun perjalanan sejarahnya begitu kaya, Bandara El Tari terus bertransformasi untuk memenuhi kebutuhan modern.

Pengelolaan bandara kemudian diambil alih oleh Angkasa Pura I pada tahun 1999, yang telah melakukan berbagai upaya pengembangan infrastruktur.

Baca Juga: Kehebatan Empat Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Layak Bermain di Serie B Menurut Roberto Mancini

Peningkatan ini mencakup perluasan terminal penumpang dan apron serta peningkatan kapasitas penumpang dan stand parkir.

Namun, baru-baru ini, Bandara El Tari kehilangan status internasionalnya karena tidak lagi melayani penerbangan internasional terjadwal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nadya Kamila Alfarisi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X