Jerit Pengusaha Warteg Saat Harga Bawang Merah Melejit

photo author
- Sabtu, 27 April 2024 | 18:00 WIB
Pengusaha warteg mengeluh bawang merah mahal. Mereka terpaksa mengurangi porsi menu dibanding menaikkan harga agar tetap untung. (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Pengusaha warteg mengeluh bawang merah mahal. Mereka terpaksa mengurangi porsi menu dibanding menaikkan harga agar tetap untung. (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Catatanfakta.com - Para pengusaha warteg di berbagai daerah mengeluhkan lonjakan harga bawang merah yang signifikan.

Mereka dihadapkan pada dilema antara menaikkan harga menu atau mengurangi porsi hidangan untuk tetap memperoleh keuntungan yang layak.

Salah satu pengusaha warteg, Sandi, pemilik warteg di daerah Gaplek, Tangerang Selatan, Banten, mengungkapkan bahwa harga bawang merah naik drastis dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Baca Juga: Kontroversi Jam Buka Warung Madura di Bali: Tantangan Regulasi untuk Usaha Kecil

"Wartegku merasakan beban yang sangat berat, sekarang harga bawang merah sudah mencapai Rp80 ribu per kilogram, sedangkan sebelumnya hanya Rp25 ribu," keluhnya pada Jumat (26/4).

Meskipun terpaksa membeli dengan harga yang lebih tinggi, Sandi tidak mengurangi jumlah bawang merah dalam masakannya karena bahan tersebut merupakan komponen penting.

Namun, ia memilih untuk tetap menjaga harga menu jualannya agar tetap terjangkau, seperti nasi dengan beberapa lauk yang dijual seharga Rp15 ribu per porsi.

Baca Juga: Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Pembalap-pembalap Sengit Bersaing 12 Lap

Namun, jika harga bawang merah tidak kunjung turun, Sandi mempertimbangkan untuk mengurangi porsi makanan yang dijual agar tetap bisa mempertahankan harga yang bersaing.

Hal ini dilakukan agar tidak membuat pelanggan kabur karena kenaikan harga.

Di tempat lain, Warteg Mama Sela di Pamulang, Banten, juga menghadapi situasi serupa. Pemilik warteg tersebut mengungkapkan bahwa mereka sudah mulai mengurangi porsi hidangan untuk menjaga profitabilitas, karena khawatir kenaikan harga akan membuat pelanggan enggan datang.

Meskipun demikian, para pengusaha warteg ini berharap agar harga bawang merah segera turun agar mereka bisa kembali beroperasi dengan normal tanpa harus mengorbankan keuntungan atau kualitas hidangan mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nadya Kamila Alfarisi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X