Catatan Fakta - Pada tengah peningkatan konsumsi menjelang Lebaran, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengungkapkan bahwa kelas menengah ke bawah masih akan menghadapi tekanan ekonomi yang signifikan. Dalam sebuah wawancara pada Jumat (29/3), Bhima menyatakan bahwa sebagian besar dari mereka, yang juga merupakan pekerja di sektor informal, akan merasakan dampak yang paling keras.
"Pekerja sektor informal ini sebagian tidak menerima THR, kemudian kepastian kerjanya menurun, kesempatan kerja menyempit, ini yang terpukul daya belinya dan berpengaruh pada tingkat konsumsi rumah tangga," ungkap Bhima.
Meskipun demikian, Bhima menyoroti bahwa kelas menengah bawah seharusnya masih dapat melakukan konsumsi di musim Lebaran. Namun, hal ini seringkali terjadi melalui penggunaan uang simpanan atau tabungan, atau bahkan melalui opsi pinjaman.
Menjelang Lebaran, permintaan pinjaman, khususnya skema beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL), mengalami peningkatan yang signifikan. Bhima menekankan bahwa hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan belanja atau konsumsi masyarakat di musim Lebaran seringkali bersumber dari utang.
"Tingkat konsumsi akan meningkat meski tipis, namun kualitas belanja yang dilakukan jauh dari kata baik," tambah Bhima, menggambarkan opsi lain yang dimiliki oleh kelas menengah bawah.
Dengan kondisi ini, banyak dari mereka yang terpaksa menjual atau menggadai aset mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan, seperti biaya mudik. Oleh karena itu, ramalan perputaran uang yang meningkat pada periode Lebaran tahun ini tidak merata.
"Sekarang yang harus dilindungi adalah kelas menengah tadi, menengah ke bawah, itu perlu dilindungi oleh bantalan sosial, dilindungi oleh dorongan kesempatan kerja yang meningkat," pungkas Bhima, menggarisbawahi perlunya perlindungan sosial dan kesempatan kerja yang lebih baik bagi kelas menengah ke bawah.
Dengan keterpurukan ekonomi yang dihadapi oleh sebagian masyarakat jelang Lebaran, perhatian terhadap kesejahteraan kelas menengah ke bawah menjadi semakin mendesak.