Catatan Fakta -- Pada Kamis malam, sebuah kejadian dramatis terjadi di Jakarta yang melibatkan seorang korban pemerasan dan pengancaman oleh seorang sopir Grab berinisial M (30). Kasus ini mencuat ke permukaan ketika polisi dari Polres Metro Jakarta Barat melakukan tindakan cepat dengan memeriksa korban, Cindy, segera setelah menerima laporan pada malam tanggal 28 Maret.
"Setelah mendapatkan laporan, tadi malam tanggal 28 Maret, korban langsung kita ambil keterangan, kita periksa secara singkat," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Andri Kurniawan, yang memimpin penyelidikan.
Kepolisian bekerja sama dengan pihak Grab untuk mengungkap identitas pelaku, yang akhirnya berhasil ditangkap pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di wilayah Jakarta, tepatnya di Cempaka Putih (Jakarta Pusat). Proses penangkapan berjalan lancar berkat kerja sama antara pihak berwenang dan penyedia layanan taksi daring tersebut.
"Sementara, proses masih berjalan. Yang bersangkutan sudah kita amankan. Kemudian sementara masih kita lakukan pemeriksaan dan kita lakukan pendalaman lebih lanjut," ungkap Andri.
Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan pelaku M sebagai tersangka dengan pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman. Meski demikian, detail mengenai ancaman hukuman maksimal yang akan dijatuhkan terhadap M belum diungkap oleh pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena keterlibatan salah satu layanan transportasi daring terbesar di Indonesia. Netizen pun ramai membicarakannya di media sosial, mengekspresikan perasaan campur aduk terhadap keamanan menggunakan layanan daring. Kasus ini juga menyoroti pentingnya keamanan dalam menggunakan layanan transportasi daring di tengah maraknya kejahatan daring belakangan ini.
