Catatanfakta.com - PT Pertamina (Persero) tengah melakukan evaluasi terhadap kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada bulan Maret mendatang.
Perusahaan ini mengambil langkah tersebut menyusul pergerakan harga minyak mentah dunia yang tengah mengalami fluktuasi.
Irto Ginting, Sekretaris Corporate PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan peninjauan terhadap harga BBM non subsidi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jamin Harga BBM Tetap Stabil Hingga Juni 2024
Evaluasi tersebut melibatkan pemantauan tren harga minyak mentah, Moving Average of Platts Singapore (MOPS), dan nilai tukar kurs.
Jika tidak terjadi penyesuaian harga BBM non subsidi, sementara MOPS dan kurs mengalami kenaikan, hal tersebut berpotensi mengoreksi potensi pendapatan perusahaan.
"Kami sedang mereview untuk harga BBM Non subsidi, melihat trend harga minyak mentah, MOPS, dan juga kurs. Bila tidak ada penyesuaian harga BBM non subsidi, sementara MOPS dan kurs naik, tentunya akan mengoreksi potensi revenue Perusahaan," ujar Irto Ginting kepada Kami pada Kamis (29/2/2024).
Baca Juga: Daftar Harga BBM Tidak Berubah di Pertamina dan Shell, Namun Terjadi Kenaikan di BP Indonesia
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah memprediksi kenaikan harga BBM non subsidi dalam waktu dekat.
Prediksi ini muncul seiring dengan naiknya harga minyak mentah dunia, yang saat ini mencapai level US$ 82 per barel.
Arifin menekankan bahwa badan usaha memiliki kewenangan untuk menetapkan harga BBM non subsidi, mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia.
Artikel Terkait
Daftar Harga BBM Tidak Berubah di Pertamina dan Shell, Namun Terjadi Kenaikan di BP Indonesia
Presiden Jokowi Jamin Harga BBM Tetap Stabil Hingga Juni 2024