Rano Karno Ungkap "Malin Kundang Hancurkan Bumi Pertiwi" dalam Istighosah Ganjar-Mahfud di Banten

Catatanfakta.com - Tangerang Selatan ,- Dalam sebuah acara istighosah yang dihadiri oleh Siti Atikoh, istri Ganjar Pranowo, bersama warga Tangerang Selatan (Tangsel), Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) capres cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Banten, Rano Karno, menggemparkan dengan pernyataannya mengenai Malin Kundang yang disebutnya sebagai penyebab kerusakan Bumi Pertiwi.

Rano Karno, yang merupakan Ketua TPD Ganjar-Mahfud wilayah Banten, menyampaikan pandangannya saat TPD Banten mengadakan istighosah sebagai bagian dari upaya memohon pertolongan dari Allah di tengah ketegangan menjelang Pemilu.

"Hanya Allah yang mampu memperbaiki segala hal, hanya Dia yang bisa mengatasi. Bahkan, terdapat Malin Kundang yang merusak Bumi Pertiwi," kata Rano Karno dengan penuh kekhawatiran.

Baca Juga: Resmi Dilantik! Kepengurusan Baru DPD KNPI Kabupaten Bogor Siap Berkarya Menuju Kemajuan Kabupaten Bogor Lebih Baik Lagi

Menurutnya, peristiwa ini mencerminkan rusaknya komitmen terhadap bangsa.

Ia menyatakan bahwa dia tidak pernah membayangkan masyarakat akan terpecah belah sedemikian rupa.

"Itu salah satu contoh betapa rusaknya komitmen kita sebagai bangsa, tidak pernah terbayangkan di benak kita, kita akan terpecah belah kembali," tambahnya dengan nada prihatin.

Baca Juga: Film Vina: Sebelum 7 Hari, Kisah Tragis yang Membekas di Hati Penonton

Rano Karno juga menegaskan bahwa istighosah bukanlah ajang kampanye politik, melainkan wujud dari kepedulian terhadap masa depan bangsa.

"Tidak diperlukan pengulangan atau penjelasan yang meyakinkan kepada warga mengenai pemilihan. Memilih Ganjar-Mahfud merupakan ekspresi dari nurani," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga memuji kinerja Ganjar Pranowo sebagai gubernur yang sukses memimpin Jawa Tengah selama dua periode.

Baca Juga: Kisah Mengharukan Film Vina: Sebelum 7 Hari, Terungkap Fakta Menarik dan Sinopsis yang Membuat Merinding!

Begitu juga dengan Mahfud Md yang dianggapnya sebagai pakar hukum yang memberikan banyak pembenahan di bidangnya.

Pasangan ini diyakininya mampu membawa Indonesia menuju masa emas pada tahun 2045.

Dengan pernyataannya yang kontroversial ini, Rano Karno berhasil mencuri perhatian publik dalam acara istighosah tersebut, menyoroti isu yang tidak hanya terbatas pada politik tetapi juga pada mitos dan kesadaran akan kebersamaan sebagai bangsa.