Catatanfakta.com - Industri sinetron Indonesia telah melewati perjalanan panjang, mengalami transformasi signifikan dalam jumlah episode dan sistem produksinya.
Sinetron Indonesia, yang konon dipopulerkan oleh penulis Arswendo Atmowiloto dan akademisi IKJ Soemardjono, kini menjadi bagian integral dari pertelevisian Indonesia.
Awal mula sinetron Indonesia dapat ditelusuri sekitar tahun 1990-an, saat industri film layar lebar mengalami mati suri dan hanya merilis beberapa film setiap tahunnya.
Baca Juga: Anggi Marito Bahagia Umumkan Kehamilan Anak Pertama, Suami Tunjukkan Sikap Bucin
Pada masa itu, sinetron muncul sebagai alternatif yang sukses, terutama setelah televisi swasta mulai bermunculan.
Menurut Danu Murti, dosen Televisi dan Film IKJ, sinetron tumbuh seiring dengan minimnya tawaran hiburan film pada era tersebut.
"Sinetron semakin mempunyai tempat karena kehadiran stasiun televisi swasta baru yang mulai mengudara," ungkapnya.
Sejarah sinetron Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1962, seperti tercatat dalam arsip TVRI.
Baca Juga: Sensasi Kisah Cintaku! Ariel NOAH dan Luna Maya 'Reuni' di RANS Sport Party, Netizen Heboh!
Meskipun demikian, fenomena sinetron seperti yang kita kenal saat ini baru benar-benar menggeliat pada tahun 1990-an.
Raam Punjabi, pendiri PT. Tripar Multivision Plus, memainkan peran kunci dalam memperkenalkan sinetron dengan serial komedi situasi berjudul "Gara-Gara" pada tahun 1992.
Namun, perjalanannya tidak mudah, dan Punjabi harus mengimpor tenaga ahli dari luar negeri untuk membangun ekosistem produksi sinetron di Indonesia.
Artikel Terkait
Drama Plagiarisme Lagu: Ahli Waris Ismail Marzuki Tempuh Langkah Hukum Demi Hak Cipta lagu
Kiky Saputri Jadi Sorotan Twitter Berkat Komentar Pedas dan Santai Mengenai Dukungan Politik: Netizen Heboh!