Catatanfakta.com - Dosen STAIN Meulaboh, , adalah contoh nyata dari seorang pendidik yang penuh dedikasi dan pengabdian pada masyarakatnya.
Meskipun memiliki jabatan akademis yang prestisius, dia tetap memilih untuk tetap mengajar Aleh Ba, atau anak-anak yang belajar huruf-huruf awal Al-Qur'an di desa Alue Peunyareng, Aceh Barat.
Dikenal sebagai guru alif ba di desanya, Tabsyir dan keluarganya berdiri di garis depan dalam upaya memberantas buta huruf Al-Qur'an di kampung halamannya.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Tak Terima Pembakaran Al-Quran oleh Seorang Politikus Swedia!
Mereka mendirikan "Jambo Raudhatul Qur'an," sebuah balai pengajian tempat puluhan anak belajar Al-Qur'an, tajwid, dan ilmu agama dasar lainnya.
Pengabdiannya di pedalaman menciptakan dampak yang luar biasa pada masyarakat setempat.
Setiap hari, Tabsyir berbagi ilmu dan waktu dengan anak-anak tersebut, menggambarkan inspirasi melalui ketekunan dan pengorbanannya.
Meskipun hidup sederhana, anak-anak tersebut sekarang merasa terhubung dengan ajaran agama, mauidhah, dan hikmah yang lebih dalam, membawa rasa syukur dan kebahagiaan dalam diri mereka.
Selain mengajar di desanya, Tabsyir juga aktif dalam menyampaikan dakwah dari mimbar ke mimbar dan pengajian sejak tahun 2015.
Namun, balai pengajian yang ia dirikan tetap menjadi fokus utamanya. Ia bahkan telah mengurangi jadwal di luar untuk lebih fokus mengajar di tempat tersebut.
Baca Juga: EVOLENDISASI PENDIDIKAN: TERABARU DAN TAK TERGANTIKAN
Sebagai seorang dosen di STAIN Meulaboh, Tabsyir tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif dalam penelitian.
Ia telah melakukan berbagai penelitian tentang dinamika penerapan syariat Islam dan budaya kehidupan Al-Qur'an.
Artikel Terkait
11 Aplikasi Wajib Mahasiswa untuk Kesuksesan Akademis
Jurusan di ITB yang Tidak Banyak Peminatnya
TENGGO WICAKSONO MERIAHKAN GRAND FINAL BALONKU ADA BANYAK DI Q SQUARE BOGOR
Optimalisasi Pengisian Kebutuhan PPPK Kementerian Agama: 10.300 Nama Terpilih
Hasil UP PPG Diumumkan Akhir September: Tantangan dan Dedikasi Guru Binaan Kemenag