Catatanfakta.com - Para sarjana muslim dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia sedang mengguncang paradigma konvensional tentang arti sebenarnya dari ilmu.
Mereka percaya bahwa ilmu tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat kognitif, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual yang mendalam.
Dalam sebuah konferensi internasional yang diadakan secara daring, pemikir-pemikir muslim dari berbagai latar belakang disiplin ilmu berkumpul untuk membahas pandangan baru ini.
Baca Juga: Melalui Lensa Sosiologi: Membedah Dinamika Menarik dalam Kehidupan Sehari-hari
Mereka berpendapat bahwa memahami ilmu sebagai sekadar pengetahuan tentang dunia fisik dan fenomena alam adalah pandangan yang sempit.
Ilmu sejati, menurut mereka, mencakup pemahaman mendalam tentang alam semesta serta hubungan yang terjalin antara pencipta dan ciptaan.
Salah satu pembicara utama dalam konferensi tersebut, Prof. Dr. Amina Hassan, seorang ilmuwan sosial dan teolog muslim ternama, menyatakan,
Baca Juga: Mengupas Tuntas Pendidikan Pancasila: Menjelajahi Hikmah dan Kearifan dalam Ideologi Bangsa
"Ketika kita membatasi ilmu hanya pada pengetahuan materi dan fenomena dunia ini, kita mengabaikan potensi transformasi spiritual yang sebenarnya ada dalam setiap bidang ilmu.
Ilmu sejati memimpin kita untuk mengenal Dzat Yang Maha Kuasa dan merasakan kedekatan dengan-Nya."
Pandangan ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang konsep "ma'rifah" dalam tradisi intelektual Islam, yang menggambarkan pengetahuan yang melebihi sekadar informasi atau data.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Kehidupan: Tokoh Sosiologi Mengajak Dunia Memahami Teori Kekacauan Kreatif
Para sarjana berpendapat bahwa ilmu yang benar tidak hanya meningkatkan kecerdasan akal, tetapi juga membuka mata hati manusia untuk merasakan kehadiran Ilahi dalam segala aspek kehidupan.