CATATANFAKTA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan alasan mengapa pabrik PT Pindad akan dipindahkan dari Bandung ke Subang, Jawa Barat.
Hal ini disebabkan oleh adanya lahan milik Kementerian BUMN di Subang yang lebih luas, sesuai dengan prospek bisnis alat utama sistem senjata (alutsista) Pindad yang cerah dan memerlukan ruang untuk pengembangan usaha.
Pabrik senjata dan kendaraan yang berada di Bandung akan dipindahkan secara bertahap ke Subang yang dimiliki oleh Kementerian BUMN.
Presiden Jokowi menyatakan nantinya pabrik Pindad di Turen, Malang, yang memproduksi peluru dan amunisi untuk TNI dan Polri, tidak akan dipindahkan dan akan tetap beroperasi.
Presiden Jokowi juga menyebut bahwa pabrik Pindad di Turen dapat ditinggalkan jika ada kesempatan untuk mengembangkan produksi persenjataan, terutama produksi peluru yang banyak dibutuhkan oleh negara-negara lain.
Kemungkinan pengembangan bisa dilakukan di Turen jika ada mitra yang membutuhkan produksi dalam jumlah besar. Jika tidak, opsi lainnya adalah membangun fasilitas tersebut di Subang.
Rencana pemindahan Pabrik Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ke kawasan industri Subang, Jawa Barat, telah dibahas dalam rapat antara Presiden Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pertahanan Prabowo di Istana Bogor pada tanggal 16 Juli sebelumnya.
Pemindahan ini bertujuan untuk mendekatkan lokasi Pindad dan PT DI dengan Bandara Kertajati, sehingga menjadi lebih terpadu. Selain itu, rapat tersebut juga membahas rencana untuk meninjau pabrik peluru di Turen, Malang, Jawa Timur, sebagai fasilitas terbaru yang dibutuhkan.