Prof. Sofyan menekankan pentingnya pendampingan yang berkelanjutan terhadap program ini. Jika tidak dikawal secara serius, ia mengingatkan akan muncul kekosongan generasi berkualitas di masa depan, sebagaimana hasil studi tentang fenomena lost generation.
“Kerja sama DP3AP2KB dengan PKGA IPB University ini sangat penting agar anak-anak memiliki pengetahuan dan perspektif yang baik dalam mempersiapkan masa depan,” tambahnya.
Baca Juga: Program Pemkab Bogor Berbuah Hasil, Kemiskinan Merosot Signifikan
Dari sisi peserta, Perwakilan Wisudawati Sekolah Pra Nikah, Sinta Ariyani Irawan, mengaku program ini memberikan dampak besar bagi dirinya dan peserta lainnya. Ia menilai sekolah pra nikah tidak hanya memotivasi, tetapi juga membentuk pribadi yang lebih bertanggung jawab.
“Pernikahan bukan sekadar ikatan formal atau cinta semata, tetapi komitmen besar yang membutuhkan kesiapan mental, pendidikan, dan finansial. Karena itu, menunda pernikahan sampai benar-benar siap adalah pilihan yang bijak,” ujarnya.
Wisuda Sekolah Pra Nikah dihadiri jajaran perangkat daerah, akademisi IPB University, Ketua PKGA IPB, Ketua DWP Kabupaten Bogor, tokoh agama, unsur Forkopimcam, serta para peserta yang terdiri dari pelajar, remaja, dan generasi muda.