informasi

Polisi Bongkar Pemalsuan Nampan MBG: Label Halal dan SNI Ternyata Palsu!

Minggu, 2 November 2025 | 15:49 WIB
Polres Metro Jakarta Utara Geledah Ruko di Ancol Terkait Dugaan Nampan MBG Berlabel SNI Palsu (Menyoroti kasus penyitaan ruko yang diduga berisi nampan palsu dalam program MBG di Jakarta Utara. ()

catatanfakta.com - Polisi kembali mengungkap praktik curang di balik program Makan Bergizi Gratis (MBG). Setelah sempat muncul isu nampan makan dari China tidak halal, kini justru ditemukan pemalsuan label dan logo pada nampan MBG di Jakarta Utara.

Polres Metro Jakarta Utara berhasil membongkar usaha ilegal yang memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan logo halal pada perlengkapan makan MBG. Pengungkapan dilakukan di sebuah ruko di Jalan Parangtritis Raya, Ancol, Pademangan.

“Benar, kami melakukan pengecekan di salah satu ruko pada Jumat, 31 Oktober 2025, setelah menerima laporan dari masyarakat tentang dugaan perdagangan produk ilegal dengan label SNI dan logo halal palsu,” ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ratusan Pelajar Bandung Barat Keracunan MBG, Pemkab Tetapkan KLB dan Tutup Dapur Distribusi

Menurut Jonggi, polisi juga sedang memeriksa dugaan penggantian label asal produk dari luar negeri. “Kami masih mendalami apakah benar ada penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia,” jelasnya.

Dalam pemeriksaan awal, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label palsu, termasuk logo halal dan label Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin resmi. Namun sejauh ini, belum ada pelaku yang diamankan karena proses penyelidikan masih berlangsung.

Tindakan pemalsuan ini tergolong serius. Berdasarkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pelaku bisa dihukum penjara hingga tujuh tahun atau denda maksimal Rp50 miliar. Praktik seperti ini juga merugikan negara karena berpotensi menghindari pajak.

Baca Juga: ]KLB Keracunan Massal di Bogor: 223 Siswa Terdampak, Menu MBG Diduga Jadi Pemicu

Sebelumnya, kontroversi soal nampan MBG mencuat setelah muncul isu bahwa produk impor tersebut tidak halal dan berasal dari China. Kepala BPJPH Haikal Hassan bahkan sempat terbang ke China untuk memeriksa langsung pabrik pembuat food tray.

“Kami tidak melayani isu hoaks. Kami akan periksa dan audit langsung di sana,” kata Haikal di Jakarta.

Sementara itu, politisi PDIP Mohamad Guntur Romli menyindir langkah tersebut. Menurutnya, masalah nampan terlalu dibesar-besarkan. “Nampan MBG itu dari stainless, bagaimana bisa mengandung lemak babi?” ujarnya. Ia bahkan menuding perjalanan Haikal ke China hanya “alasan untuk jalan-jalan.”

Baca Juga: Di Balik Senyum Anak Sekolah di Bogor, Ada Revolusi Sunyi dari Program MBG Presiden Prabowo

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Handayana menegaskan, penggunaan nampan impor masih diperlukan karena kapasitas produksi dalam negeri belum mencukupi. “Dalam negeri baru mampu 10 juta tray per bulan, sementara kebutuhan mencapai 70 juta tambahan,” jelasnya.

Dadan juga memastikan, pengadaan resmi oleh BGN akan menggunakan produk dalam negeri dan seluruh prosesnya akan melalui sertifikasi halal, higienitas, serta standar industri.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB