Setelah sempat terjadi saling bantah, Dedi akhirnya melakukan verifikasi langsung ke BI dan Kemendagri untuk memastikan keakuratan data tersebut.
Dalam sambutan terbarunya saat Upacara Hari Pemuda ke-97 dan Hari Oeang ke-79, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa Kemenkeu selalu berpegang pada data resmi yang telah diverifikasi berulang kali.
Baca Juga: Resmi! Harvey Moeis Dieksekusi ke Lapas Cibinong, Divonis 20 Tahun Bui dan Ganti Rugi Rp420 Miliar
“Data adalah hal paling penting. Kami selalu berpegang pada data resmi yang telah kami cek berkali-kali,” tegasnya.
Perbedaan data dana Pemda antara BI dan Kemendagri bukan disebabkan korupsi atau penyimpangan, melainkan faktor teknis seperti perbedaan waktu pencatatan dan kesalahan input bank daerah.
Mendagri Tito menegaskan, dana sebesar Rp18 triliun yang berbeda dalam laporan sudah digunakan oleh pemerintah daerah untuk kebutuhan belanja publik.