Prabowo Tegaskan: Tidak Ada Reshuffle
Isu reshuffle kabinet yang sempat membuat gaduh politik nasional akhirnya dijawab langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (6/8/2025), Prabowo disebut-sebut dengan tegas menyampaikan kepada jajaran menteri bahwa tidak ada rencana reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Pernyataan ini sontak membuat para menteri merasa lega, mengingat spekulasi reshuffle belakangan memunculkan ketidakpastian di internal kabinet.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Tak Akan Reshuffle, Benarkah Kabinet Sudah Solid dan Kompak?
Jubir Istana Beri Sinyal Berbeda
Namun, tak lama setelah kabar "no reshuffle" itu mencuat, publik justru dibuat bingung oleh pernyataan Juru Bicara Istana, Hasan Nasbi.
Dalam keterangannya, Hasan menegaskan bahwa reshuffle kabinet hanya bisa dipastikan jika diumumkan langsung oleh Presiden, seolah membuka celah bahwa kemungkinan itu tetap ada.
Pernyataan berbeda ini membuat spekulasi politik semakin ramai. Publik bertanya-tanya: apakah Presiden hanya ingin menenangkan kabinet, ataukah ada agenda tersembunyi yang sedang disiapkan?
Baca Juga: Penjualan Eceran Diprediksi Lesu September, Baru Melonjak di Akhir Tahun
Sindiran Pedas kepada "Orang Tak Berkeringat"
Menariknya, dalam forum kabinet yang sama, Prabowo juga sempat melontarkan sindiran keras kepada pihak-pihak yang dianggap sengaja mendorong isu reshuffle.
“Enak aja nggak berkeringat pengen masuk (kabinet), ha-ha-ha…” ujar Prabowo seperti ditirukan salah satu menteri, dikutip dari detikNews.
Sindiran ini ditafsirkan sebagai kritik terhadap pengamat politik dan elit tertentu yang gencar menyebarkan isu reshuffle demi kepentingan pribadi.
Baca Juga: Ancaman Bonus Demografi: Angka Melek Huruf Tinggi, Tapi Pendidikan Indonesia Masih Tertinggal
Politik di Balik Isu Reshuffle
Sejumlah pengamat menilai, pernyataan ‘No Reshuffle’ dari Prabowo tidak bisa diartikan sebagai keputusan final. Sebab dalam politik, situasi bisa berubah sewaktu-waktu, terlebih menjelang setahun pemerintahan Prabowo-Gibran pada Oktober 2025.
Beberapa momentum yang dianggap bisa memicu reshuffle, antara lain: