informasi

Kota Bogor Diusulkan Jadi Kota Hijau Pertama di Asia, Dedie Rachim Siap Ajukan ke UNESCO

Kamis, 7 Agustus 2025 | 18:54 WIB
Jawa Barat Terapkan Pemantauan Dana Desa Real-Time, Dedie Rachim Apresiasi Langkah Kejaksaan RI (Dims / jurnalmetropolitan.com)

CATATANFAKTA.COM -, BOGOR – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan rencana ambisius: mengajukan Kota Bogor sebagai salah satu Kota Hijau pertama di Asia kepada UNESCO.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 yang digelar di Yogyakarta, Rabu 6 Agustus 2025.

Menurut Dedie, perencanaan Kota Bogor sejak awal memang sudah berbasis pada ruang terbuka hijau. Ia menekankan bahwa keberadaan Kebun Raya Bogor sebagai pusat kota menjadi simbol visi hijau yang dimiliki Bogor sejak masa kolonial.

Baca Juga: Ada 14 Ribu Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bogor, Pemkab Dorong Percepatan Perbaikan

“Jarang ada kota yang menjadikan taman sebagai pusat kota. Di dunia ini hanya Bogor dan New York, dengan Central Park-nya,” ungkap Dedie di hadapan peserta Rakernas JKPI.

Tak Sekadar Fisik, Tapi Juga Nilai

Dedie menegaskan, konsep Kota Hijau di Bogor bukan hanya sebatas taman atau infrastruktur ramah lingkungan. Kota ini juga menyimpan nilai sejarah, sosial, budaya, dan makna tak benda yang membuatnya layak diajukan sebagai kota pusaka berkelas dunia.

“Kita punya nilai-nilai tak benda yang layak diajukan. Kota Bogor bukan sekadar berdiri, tapi juga bermakna,” tegasnya.

Baca Juga: Pemkab dan Polres Bogor Target Bangun 500 Dapur Gizi hingga 2026, Perangi Stunting dan Buka Lapangan Kerja Baru

Pusaka Kota yang Hidup dan Menghidupi

Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X turut menyoroti pentingnya pelestarian kota pusaka dari berbagai aspek, tak hanya bangunan dan kawasan, melainkan juga nilai hidup dan partisipasi masyarakat.

“Yang ingin kita rawat bukan sekadar objek, tapi jati diri yang hidup di dalamnya,” ucap Sri Sultan dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa pelestarian kota pusaka seharusnya berakar pada kesadaran kolektif dan keterlibatan warga. “Kota pusaka adalah kota yang hidup dan menghidupi,” pungkasnya.

Baca Juga: Mendagri Soroti Kenaikan PBB 250% di Pati, Perintahkan Inspektorat Lakukan Pemeriksaan

Langkah Strategis Menuju UNESCO

Pengajuan Kota Bogor sebagai Kota Hijau ke UNESCO dinilai sejalan dengan tren global kota-kota berkelanjutan dan berbudaya. Dengan potensi ekologis, sejarah panjang, serta infrastruktur berbasis lingkungan, Kota Bogor diyakini memiliki modal kuat untuk bersaing di kancah internasional.

Jika berhasil, Bogor akan menorehkan sejarah sebagai kota pertama di Asia yang mendapat pengakuan sebagai Green Heritage City atau Kota Hijau Warisan Dunia dari UNESCO.

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB