catatanfakta.com – Aspirasi masyarakat Tenjo soal keterbatasan ruang belajar di SMA Negeri 1 Tenjo, Kabupaten Bogor, akhirnya mendapat titik terang.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, tak tinggal diam saat menerima laporan dari warga dalam kegiatan reses masa sidang III. Dalam pertemuan itu, ia mendapat keluhan serius bahwa sekolah dengan 30 rombongan belajar itu hanya memiliki 16 ruang kelas. Fakta ini dianggap telah menghambat kualitas dan kenyamanan proses belajar-mengajar.
Tanpa menunggu lama, Sastra Winara menyampaikan langsung temuan ini kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bogor.
Langkah cepat ini berbuah respons positif dari sang gubernur. Tak hanya menanggapi, Gubernur Dedi bahkan mengirim tim ke lokasi hari itu juga untuk melakukan pengecekan dan penilaian teknis kebutuhan.
"Ini saya lagi di Kabupaten Bogor, mendapatkan laporan dari Ketua DPRD. SMA Negeri 1 Tenjo ada 30 kelas, tapi baru ada 16 ruang. Berarti kekurangan 14. Tim saya hari ini juga ke Tenjo," ujar Dedi Mulyadi di lokasi.
Tak berhenti di situ, Dedi memastikan bahwa pembangunan 14 ruang kelas baru di SMA Negeri 1 Tenjo akan dimulai dalam pekan ini. Menariknya, proyek pembangunan tersebut akan dibiayai di luar anggaran APBD Provinsi Jawa Barat. "Dalam minggu ini langsung dibangun, non-APBD," tegasnya.
Baca Juga: Ledakan PHK di Bogor, Ketua DPRD Ancam Tindak Pegawai Penghambat Izin Usaha
Bagi Sastra Winara, langkah gubernur itu menjadi sinyal kuat bahwa sinergi antara DPRD Kabupaten Bogor dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bukan sekadar formalitas. “Ini bukti bahwa aspirasi yang kami serap saat reses benar-benar ditindaklanjuti. DPRD akan terus mengawal penyelesaian persoalan-persoalan publik, terutama di sektor pendidikan,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa kebutuhan pembangunan ruang kelas baru ini sangat mendesak. Pertumbuhan jumlah siswa yang signifikan tidak diimbangi oleh penambahan fasilitas belajar selama bertahun-tahun. Sastra memastikan bahwa perjuangan terhadap aspirasi rakyat tidak akan berhenti hanya pada forum reses atau dokumentasi tertulis.
“Kami tidak ingin aspirasi masyarakat hanya berhenti di catatan reses. Kami pastikan ada tindak lanjut dan dampaknya bisa dirasakan langsung,” katanya lagi dengan penuh komitmen.
Baca Juga: Ketua DPRD dan Bupati Bogor Kompak Basmi Penghambat Investasi: “Kami Akan Tindak Oknum Nakal!”
SMA Negeri 1 Tenjo menjadi salah satu potret nyata sekolah yang menghadapi lonjakan jumlah siswa, seiring berkembangnya wilayah barat Kabupaten Bogor.
Kondisi tersebut menuntut perhatian serius dari semua pihak, terutama dalam hal penyediaan sarana pendidikan yang layak dan memadai.