informasi

Cara Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Mengelola Emosi, Kamu Bisa Tiru!

Jumat, 4 Juli 2025 | 08:00 WIB
Kontrol emosi selama puasa itu nggak susah, kok. Asalkan kamu bisa terapkan 4 hal ini selama Ramadhan. (Source photo: Canva)

Catatanfakta.com -, Jakarta – Di tengah tekanan hidup, pekerjaan yang padat, dan hubungan sosial yang kadang rumit, kemampuan mengelola emosi menjadi kunci agar tetap waras dan produktif. Bukan cuma soal menahan amarah, tetapi juga bagaimana kita memahami, menerima, dan mengalirkan emosi dengan sehat.

Orang yang punya kecerdasan emosional tinggi (Emotional Intelligence/EQ) terbukti mampu menavigasi situasi emosional dengan lebih tenang dan efektif. Mereka tidak mudah tersulut, tapi juga tidak menekan perasaan.

Lalu, apa rahasianya? Berikut enam cara mengelola emosi ala orang ber-EQ tinggi yang bisa kamu praktikkan mulai sekarang!

Baca Juga: Pilates, Olahraga Lembut yang Bikin Tubuh Ramping dan Pikiran Tenang

1. Sadari Emosi, Jangan Dipendam

Langkah pertama adalah kesadaran diri (self-awareness). Orang ber-EQ tinggi tahu persis apa yang mereka rasakan dan mengapa. Misalnya, saat kamu kesal karena pesan dari atasan datang mendadak di malam hari, cobalah berhenti sejenak dan kenali perasaanmu. "Aku kesal karena merasa waktuku tidak dihargai," misalnya.

Menurut Daniel Goleman, pakar EQ, orang dengan self-awareness tinggi bahkan bisa membaca sinyal tubuhnya—jantung berdebar, keringat dingin, atau perut mual—dan mengaitkannya dengan emosi tertentu. Langkah selanjutnya? Tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, lalu tangani situasi saat pikiran lebih jernih.

2. Reframing: Ubah Sudut Pandang, Ubah Energi

Pernah dengar teknik reframing atau cognitive reappraisal? Ini adalah cara mengubah cara kita memandang situasi negatif, agar tidak terseret emosi. Misalnya, ditegur atasan bukan berarti kamu gagal, tapi mungkin itu sinyal untuk berkembang.

Profesor psikologi dari Stanford, Dr. James Gross, menyebut reframing bisa mengurangi intensitas emosi negatif dan membantu kita tetap tenang dalam tekanan.

Baca Juga: Duka Selebritas Indonesia untuk Diogo Jota 'Kamu Akan Selalu Dirindukan'

3. Latihan Mindfulness, Emosi Lebih Terjaga

Mindfulness atau kesadaran penuh adalah teknik populer untuk mengelola emosi tanpa menghakimi. Cukup dengan meditasi 5 menit setiap pagi atau mengamati napas saat macet di jalan, kamu belajar menerima situasi tanpa bereaksi impulsif.

Alih-alih mengumpat saat terjebak macet, katakan, “Aku oke. Ini cuma macet. Aku tetap tenang.” Perlahan, sistem saraf jadi lebih rileks, dan kamu pun lebih damai.

4. Berani Ekspresikan Emosi Secara Sehat

Orang dengan EQ tinggi tidak menekan emosi, tetapi mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Saat sedih, mereka tak ragu berkata jujur, “Aku lagi down, boleh curhat?”

Menunjukkan emosi bukan kelemahan, tapi tanda keseimbangan emosional. Itu artinya kamu cukup kuat untuk jujur, tapi cukup bijak untuk tidak meluapkannya sembarangan.

Baca Juga: Comeback Emosional Peterpan Tanpa Ariel: Empat Vokalis Baru Siap Guncang Panggung Reuni 25 Tahun!

5. Terbuka Terhadap Kritik dan Umpan Balik

Mengelola emosi juga berarti terbuka pada perspektif orang lain. Jika teman bilang, “Tadi kamu ngomongnya agak nyolot,” orang ber-EQ tinggi tidak langsung tersinggung. Mereka akan merenung dan bertanya pada diri sendiri, “Apa iya aku tadi emosi?”

Psikolog Dr. Emily Anhalt menyebutkan bahwa umpan balik adalah cermin untuk meningkatkan kesadaran diri dan memperkuat kontrol emosi. Jadi, yuk mulai biasakan mendengarkan tanpa defensif.

6. Refleksi Diri, Jurnal, dan Menulis Emosi

Menurut Dr. Tasha Eurich, refleksi diri membantu kita mengenali pola dan pemicu emosi yang sering tak disadari. Salah satu metode refleksi paling ampuh adalah menulis jurnal ekspresif.

Baca Juga: Terminal Arjosari Tertibkan Jupang & Mandor: Tak Punya Surat Tugas, Siap-Siap Angkat Kaki!

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB