informasi

Kasus COVID-19 Naik, Menkes Jangan Panik, Varian Tidak Mematikan

Selasa, 3 Juni 2025 | 19:51 WIB
Menkes, Budi Gunadi Sadikin. (Instagram/@calegmuda.id)

Catatanfakta.com -, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pembaruan terkait situasi COVID-19 di Indonesia kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (3/6/2025). Meski mencatat adanya kenaikan kasus, Budi menekankan bahwa varian COVID-19 yang saat ini beredar bersifat ringan dan tidak mematikan, sehingga masyarakat diminta tidak panik.

“COVID itu memang terjadi kenaikan. Tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi jangan terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat nggak panik,” ujar Budi.

Pernyataan ini disampaikan menyusul perhatian Presiden terhadap tren peningkatan kasus yang mulai terlihat dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Hari Lansia Nasional 2025, Menteri Wihaji Ajak Masyarakat Jangan Biarkan Lansia Menua Tanpa Arti

Tren Kenaikan, Tapi Terkendali

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 7 kasus baru COVID-19 dilaporkan dalam minggu epidemiologi ke-22 (25–31 Mei 2025). Ini menunjukkan positivity rate sebesar 2,05%, artinya sekitar 2 dari 100 orang yang dites terkonfirmasi positif.

Meskipun masih dalam ambang batas aman menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tren kenaikan ini menjadi perhatian, terutama karena minggu epidemiologi ke-19 mencatat lonjakan tertinggi dengan positivity rate mencapai 3,62%. Provinsi yang paling terdampak dalam periode tersebut adalah Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Selama 2025, Kemenkes telah melakukan pemeriksaan terhadap 2.160 spesimen, dengan 72 di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19. Namun, kabar baiknya, tidak ada laporan kematian akibat infeksi COVID-19 sepanjang tahun ini.

Baca Juga: 80 Sapi Kurban Gerindra untuk Sumbar, Bakti Politik di Hari Raya

“Tidak ada,” tegas Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, saat ditanya apakah ada korban jiwa akibat COVID-19 pada 2025.

Varian Baru, Risiko Lebih Rendah

Kementerian Kesehatan menyebut bahwa varian yang beredar saat ini termasuk dalam kategori relatif tidak mematikan, di antaranya varian XEC dan JN.1, yang juga terdeteksi di negara-negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

Varian ini umumnya hanya menyebabkan gejala ringan hingga sedang, dan tidak menimbulkan beban besar terhadap sistem layanan kesehatan nasional. Meski begitu, Kemenkes tetap melakukan pemantauan ketat terhadap penyebaran varian ini untuk mengantisipasi potensi lonjakan yang lebih besar.

Baca Juga: Diskon Listrik Batal, ESDM Tak Dilibatkan: Ada Apa dengan Koordinasi Pemerintah?

“Kami tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada, tapi tidak perlu panik,” kata Budi.

Langkah Antisipasi dan Surat Edaran Kemenkes

Sebagai langkah preventif, Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 sejak 23 Mei 2025. Surat ini mengimbau seluruh fasilitas kesehatan dan dinas kesehatan daerah untuk:

  • Meningkatkan pengawasan dan pelaporan kasus

  • Menyediakan layanan tes PCR dan antigen bagi masyarakat bergejala

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB