informasi

BMKG: Musim Kemarau 2025 Lebih Basah dan Singkat

Sabtu, 24 Mei 2025 | 09:39 WIB
Ilustrasi Penjelasan BMKG Cuaca Ekstrim di Solo (pexel @fabio2311)

Catatan fakta.com -, Jakarta — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa musim kemarau 2025 di Indonesia tidak berlangsung seperti biasanya. Alih-alih kering, banyak wilayah justru mengalami kemarau basah—fenomena di mana hujan tetap turun dengan intensitas tinggi meski sudah memasuki periode kemarau.

Berdasarkan laporan resmi BMKG, sebanyak 185 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 26 persen wilayah Indonesia diprediksi mengalami musim kemarau dengan curah hujan di atas normal. Sementara itu, sekitar 60 persen wilayah lainnya atau 416 ZOM akan mengalami musim kemarau dengan sifat curah hujan normal.

Kemarau Basah: Hujan Tetap Turun Saat Kemarau

Kemarau basah didefinisikan sebagai kondisi saat curah hujan tetap tinggi di musim kemarau, yakni lebih dari 100 milimeter per bulan, padahal normalnya di bawah 50 milimeter. Fenomena ini dipicu oleh faktor-faktor atmosfer global seperti suhu muka laut yang hangat, angin monsun yang aktif, serta pengaruh La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.

Baca Juga: Legislator Soal Lahan BMKG Dikuasai Ormas, Negara Tak Boleh Kalah

Wilayah yang diprediksi mengalami kemarau basah meliputi sebagian kecil Aceh, sebagian besar Lampung, Jawa bagian barat hingga tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian kecil Sulawesi, dan wilayah tengah Papua.

“Curah hujan tinggi di musim kemarau disebabkan dinamika atmosfer regional dan global yang masih mendukung terbentuknya awan hujan,” kata BMKG dalam rilisnya.

Puncak Kemarau Basah Diprediksi Terjadi Agustus

BMKG menyebutkan bahwa kondisi basah di musim kemarau akan berlangsung dari Juni hingga Agustus 2025. Sekitar 56,54 persen wilayah akan mengalami kondisi basah pada Juni, meningkat menjadi 75,3 persen pada Juli, dan puncaknya mencapai 84,94 persen pada Agustus.

Durasi Kemarau Lebih Singkat

Baca Juga: Resmi! Shell Lepas Seluruh Bisnis SPBU di Indonesia, Ini Penggantinya

Tak hanya basah, musim kemarau 2025 juga diperkirakan lebih singkat dari biasanya. Pemantauan BMKG menunjukkan bahwa kemarau di sejumlah wilayah akan berlangsung dalam rentang waktu yang pendek, antara 3 hingga 24 dasarian (satu dasarian setara dengan 10 hari), tergantung wilayah.

  • Di Sumatera, durasi kemarau berkisar antara 3–12 dasarian.

  • Pulau Jawa diprediksi mengalami kemarau antara 10–21 dasarian.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB