informasi

Prabowo Tunjuk Letjen Djaka Budi Utama Jadi Dirjen Bea Cukai Gantikan Askolani

Selasa, 20 Mei 2025 | 19:46 WIB

 

Catatan fakta.com -, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Letnan Jenderal Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, menggantikan Askolani. Penunjukan ini dikonfirmasi usai Djaka bersama Bimo Wijayanto, yang ditunjuk sebagai Dirjen Pajak, dipanggil ke Istana Kepresidenan pada Selasa (20/5/2025).

Keduanya tiba di Istana sekitar pukul 12.30 WIB dan keluar sekitar pukul 15.30 WIB. Namun, Letjen Djaka tidak memberikan pernyataan kepada media usai pertemuan tersebut. Kepastian posisinya sebagai Dirjen Bea Cukai justru diungkap oleh Bimo.

"Saya diberi mandat nanti sesuai arahan Menteri Keuangan akan bergabung dengan Kemenkeu, begitu juga dengan Letjen Djaka," ujar Bimo.

Baca Juga: Paddy Pimblett Sindir Ilia Topuria: Jangan Cuma Bacot soal Makhachev!

Dari BIN ke Bea Cukai: Profil Singkat Letjen Djaka

Letnan Jenderal Djaka Budi Utama saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN), posisi yang diemban sejak Oktober 2024. Karier militernya terbilang panjang dan kaya pengalaman, terutama dalam bidang intelijen dan pertahanan.

Sebelumnya, Djaka menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemhan), Staf Khusus Panglima TNI, serta Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri di Kemenko Polhukam pada 2021–2023.

Djaka juga pernah menempati posisi strategis lainnya, seperti:

  • Pa Sahli Tk. III Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI (Oktober – November 2023)

  • Pa Sahli Tk. III Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Dagang Panglima TNI (Juni – September 2023)

Lulusan Akademi Militer 1990 ini berasal dari kecabangan Infanteri Kopassus, pasukan elite yang dikenal sebagai ujung tombak TNI AD.

Baca Juga: Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, Meninggal Dunia 'Mohon Dimaafkan Segala Kesalahannya'

Tantangan di Depan: Reformasi Bea Cukai & Perpajakan

Pengangkatan Djaka dan Bimo diyakini menjadi bagian dari langkah awal reformasi besar-besaran di sektor fiskal oleh Presiden Prabowo. Dalam pernyataannya, Bimo menegaskan bahwa Presiden ingin memperkuat sistem perpajakan dan penerimaan negara yang lebih transparan dan berintegritas.

"Beliau tegaskan komitmen untuk memperbaiki sistem perpajakan Indonesia supaya lebih akuntabel, berintegritas, dan independen," ungkap Bimo.

Bea Cukai sendiri merupakan salah satu ujung tombak penerimaan negara non-pajak yang krusial dalam menjaga stabilitas fiskal dan pelaksanaan kebijakan perdagangan serta industri dalam negeri.

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB