informasi

Kopi Liong Bogor Bikin Pejabat Terpikat di Munas APEKSI, Wamendagri: “Resmi Jadi Liongers!”

Jumat, 9 Mei 2025 | 09:56 WIB
Kopi Legendaris Liong Bogor Curi Perhatian Pejabat di Munas APEKSI (Diskominfo kota Bogor)

catatanfakta.com - Di tengah riuhnya perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII APEKSI di Surabaya, aroma kopi legendaris dari Kota Bogor justru menjadi magnet tersendiri bagi para kepala daerah. Kopi Liong, racikan khas dari “Kota Hujan” yang melegenda sejak dulu, sukses mencuri perhatian para petinggi daerah saat mereka mengunjungi Indonesia City Expo (ICE) yang menjadi bagian dari rangkaian Munas, Kamis (8/5/2025).

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, tampak mendampingi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mencicipi kopi Liong di stan Kota Bogor. Dalam suasana akrab dan santai, aroma kopi bubuk tradisional itu menyatu dengan percakapan hangat antar pemimpin daerah yang tengah menjajaki berbagai kolaborasi.

“Jadi ini kopi khas Bogor yang sengaja disiapkan untuk para petinggi-petinggi ini,” kata Dedie A. Rachim sembari menyajikan kopi kepada para tamu kehormatan.

Baca Juga: Lahan Pertanian di Kota Mulai Menyempit, Pemkot Bogor Tegaskan: Ini Surga Terakhir yang Harus Dijaga!

Di tengah diskusi yang mengalir hangat, Wamendagri Bima Arya menyelipkan candaan khas yang langsung disambut tawa. “Ini kopi Liong khas Bogor, nama fansbasenya Liongers. Dengan ini, Pak Wagub dan Pak Wali resmi jadi Liongers,” ujar Bima yang disambut gelak tawa Emil dan Eri.

Tak hanya menyuguhkan cita rasa, stan Kota Bogor juga menghadirkan berbagai potensi daerah. Mulai dari produk unggulan hingga program kolaboratif, semuanya dipamerkan dalam desain stan yang dinilai unik dan berbeda dari daerah lain. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Iceu Pujiati, menyebutkan bahwa Pemkot Bogor menampilkan dua booth yang mewakili DPMPTSP dan Disparbud sendiri.

“Dinas Pariwisata Kota Bogor memberikan informasi terkait destinasi wisata, pokoknya tentang pariwisata dan promosi wisata yang ada di Kota Bogor,” jelas Iceu. Ia menambahkan bahwa booth Kota Bogor juga menyediakan informasi tentang taman-taman kota, Kebun Raya Bogor, hingga Istana Bogor yang menjadi ikon pariwisata nasional.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis! Pemkot Bogor Pastikan Pemudik Selamat

“Banyak yang datang juga dari daerah lain, banyak yang berkunjung ke booth Kota Bogor karena semua memberikan apresiasi, karena booth kita berbeda dari yang lain, bentuknya unik,” tambahnya.

Tak sekadar pamer produk, Dedie A. Rachim menegaskan bahwa Munas APEKSI juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antarkota dalam menyampaikan kebutuhan daerah kepada pemerintah pusat. “Iya, terutama memberikan rekomendasi atas apa saja yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah ke tingkat nasional, yang nantinya bisa menjadi solusi apabila diperlukan asistensi, arahan, atau akses bagi kepentingan masyarakat daerah melalui para wali kota untuk membangun daerahnya masing-masing,” ungkap Dedie.

Sementara itu, Bima Arya turut memuji konsep pelaksanaan ICE yang dirancang dengan nyaman dan inspiratif. “Pada ICE ini ditampilkan potensi-potensi daerah di kota-kota di Indonesia, juga program-program dari pemerintah daerah untuk mengundang investor dan meningkatkan kolaborasi antarkota,” katanya.

Baca Juga: Evaluasi Kelembagaan Pemkot Bogor, Langkah Nyata Reformasi Birokrasi!

Di balik diplomasi dan strategi pembangunan kota, aroma kopi Liong dari Bogor menjadi simbol hangatnya pertemuan para pemimpin daerah. Tak sekadar racikan warisan, kopi ini menjadi jembatan rasa yang menyatukan langkah menuju kolaborasi lebih luas di panggung nasional.

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB