informasi

Keluhan Petani Kalsel Soal Harga Gabah, Menteri Pertanian Sebut BULOG Belum Sesuai Instruksi Presiden

Selasa, 22 April 2025 | 13:26 WIB
Petani keluhkan soal harga gabah anjlok, Mentan ambil sikap tegas (Kolasefoto)

Catatanfakta.com -, Kalimantan Selatan, 21 April 2025 — Harga gabah yang diterima petani di Kalimantan Selatan (Kalsel) belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, karena dianggap jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.

Para petani mengeluhkan bahwa harga gabah yang mereka terima hanya sekitar Rp5.000 per kilogram, jauh lebih rendah dari harga yang seharusnya.

Keluhan tersebut mendapatkan perhatian serius dari Menteri Pertanian (Mentan) RI, Amran Sulaiman.

Baca Juga: Setelah Ratusan Tahun, Mahkota Binokasih Kembali ke Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto: Simbol Kebangkitan Bumi Tegar Beriman

Dalam sebuah wawancara program televisi Q&A METRO TV, Senin (21/4), Amran menegaskan bahwa harga gabah yang terlalu rendah disebabkan oleh praktik pembelian oleh BULOG (Badan Urusan Logistik) yang melibatkan tengkulak atau pedagang perantara.

Padahal, menurut perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan oleh Menteri Pertanian, BULOG harus membeli gabah langsung dari petani tanpa perantara.

Amran mengungkapkan kekecewaannya terhadap BULOG yang diduga tidak menjalankan instruksi Presiden, sehingga menyebabkan harga gabah di Kalsel tetap rendah.

Baca Juga: Menelusuri Sejarah: Kirab Mahkota Binokasih Kembali ke Kabupaten Bogor, Menandai Warisan Kerajaan Pajajaran

"Kemarin di Kalsel, harga sesuai perintah Bapak Presiden menaikan harga Rp6.500, tapi kami temukan (gabah) dibeli dengan harga Rp5.000, jujur kami kesal, kami kecewa," ungkap Amran.

Mentan juga menyoroti ketidaksiapan BULOG dalam menangani pembelian hasil pertanian. "Ternyata ketika kami menghadirkan BULOG, mereka menjelaskan tidak membeli langsung karena tidak ada mesin pengering (drayer)," ujar Amran.

Padahal, menurutnya, hal tersebut bukan menjadi alasan untuk tidak membeli gabah langsung dari petani.

Baca Juga: Persib Bandung Bangkit dan Bungkam Bali United 2-1 di GBLA, Kokoh di Puncak Klasemen Liga 1

Amran lebih lanjut menceritakan pengalamannya dalam menanggapi temuan ketidaksesuaian ini. Ia mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus sebelumnya, pihaknya telah memecat sejumlah oknum BULOG yang terlibat dalam praktik serupa di empat wilayah berbeda.

"Kalau dalam kasus ini (di Kalsel), sudah di 4 wilayah berbeda," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB