Chairman PT Eigerindo, Ronny Lukito, membela diri dengan menyebut bahwa perusahaan hanya memanfaatkan 1,56 persen dari total lahan yang tersedia, jauh di bawah batas 10 persen yang diperbolehkan dalam aturan kehutanan.
Baca Juga: Teh dan Hijauannya: Pengalaman Unik Wisata Berorientasi Teh di Rize
Dengan penyegelan ini, masa depan proyek EAL kini dalam tanda tanya besar. Akankah proyek ini tetap berjalan, atau harus mengalami revisi besar-besaran? Publik menunggu kejelasan!