catatanfakta.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memastikan kesiapan teknologi informasi di Command Center guna mendukung kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor pada 27 November 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ajat Rochmat Jatnika menyampaikan bahwa infrastruktur teknologi di pusat kendali tersebut telah memadai untuk menjamin informasi cepat, akurat, dan real-time.
"Kami memastikan teknologi informasi yang telah disiapkan mampu memberikan laporan secara langsung kepada pimpinan dan masyarakat. Bahkan, simulasi untuk quick count dapat dilakukan dengan lancar," ungkap Ajat saat meninjau fasilitas Command Center di Gedung Sekretariat Daerah, Senin (18/11).
Baca Juga: H-10 Pilkada, Pemkab Bogor Pastikan Logistik Sampai Tepat Waktu dan Aman
Tinjauan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Diskominfo, BPBD, serta instansi terkait lainnya.
Menurut Ajat, Command Center dirancang agar pimpinan dapat menerima informasi terkini terkait situasi di lapangan, termasuk kendala akibat cuaca ekstrem, kebencanaan, atau potensi gangguan lainnya. Dengan adanya data real-time, pimpinan dapat memberikan arahan cepat demi menjamin kelancaran Pilkada.
"Dari pengalaman Pilpres sebelumnya, kami melakukan penyempurnaan. Kini fasilitasnya lebih representatif dan siap menghadapi tantangan apa pun," tambahnya.
Baca Juga: Kolaborasi Poltek SSN-Diskominfo Bogor: Cetak SDM Ahli Teknologi dan Keamanan Siber
Sebagai pusat koordinasi, Command Center dioperasikan oleh 10 petugas gabungan dari Diskominfo, BPBD, Dishub, RSUD, dan dinas terkait lainnya yang siaga 24 jam.
Para operator ini bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan secara tepat waktu dan memastikan informasi mudah diakses oleh masyarakat. Sekda juga menekankan pentingnya kualitas layanan publik selama Pilkada berlangsung.
"Pelayanan kepada masyarakat harus lebih cepat dan berkualitas. Informasi harus dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat," tegas Ajat.
Baca Juga: Guru Hebat, Indonesia Kuat! Apa Pesan Sekda Jabar di Jambore GTK?
Kesiapan teknologi informasi di Command Center tidak hanya difokuskan pada pemantauan Pilkada, tetapi juga sebagai alat utama dalam merespons situasi darurat. Hal ini memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama dalam konteks transparansi dan efisiensi pelayanan publik.
Langkah ini menandakan peran teknologi dalam mendukung transparansi dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi. Penggunaan teknologi berbasis real-time tidak hanya mempermudah koordinasi internal, tetapi juga menciptakan pengalaman baru dalam keterbukaan informasi bagi masyarakat.