Catatanfakta.com - Setiap capres harus berjuang dalam kampanye, dengan tantangan yang melingkupinya.
Namun pada kasus Presiden AS, Joe Biden, tantangan yang dihadapinya adalah isu usia. Setelah debat pahit pilpres melawan lawan utamanya, Donald Trump, usia serta penampilannya kembali menjadi sorotan.
Tak lama setelah debat, Biden berkampanye di Kota Raleigh, North Carolina, dan menanggapi kekhawatiran terkait penampilannya di debat.
Baca Juga: Prabowo Subianto Jalani Operasi Besar di Kaki, Presiden Jokowi Jenguk
Meskipun ia mengaku bahwa dirinya tidak dapat berbicara dan berdebat sebaik dulu, ia menegaskan bahwa ia tahu cara menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Namun, kekhawatiran soal usia Biden semakin meningkat pascadebat, terutama setelah pernyataannya yang terkadang tidak jelas serta terbata-bata di panggung debat.
Salah satu pengamatbahkan, “tanyaan paling menonjol dari Biden adalah nadanya yang terbata-bata dan tidak kuat.
Baca Juga: Duka Mendalam Dunia Bulutangkis atas Kematian Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championships 2024
Yang dikhawatirkan adalah kemampuannya untuk memberikan jawaban-jawaban yang mudah dipahami dan nyambung dengan pertanyaan-pertanyaannya.”
Kendati Biden mengaku sedang mengalami radang tenggorokan, perhatian publik atas usia lanjutnya semakin meningkat.
Senator Marco Rubio dari Partai Republik bahkan meragukan kemampuan Biden untuk memimpin. Tokoh-tokoh terkemuka dari Partai Demokrat, termasuk Maria Shriver, juga meluapkan rasa frustrasi melalui media sosial.
Baca Juga: EMIS 4.0 Menggebrak Teknologi Cloud dan Microservice dalam Data Pendidikan Kementerian Agama
Dewan redaksi surat kabar New York Times bahkan menuliskan bahwa Biden harus mundur jika ingin mengabdi pada negaranya.
Satu-satunya cara untuk Biden mundur adalah dengan menarik diri secara sukarela. Namun, jika Biden mundur, nama-nama kandidat pengganti sudah beredar untuk mengisi posisi Biden.