Catatanfakta.com - Faisal Halim sebelumnya dikenal luas sebagai pemain sepak bola Malaysia yang tangguh dan berdedikasi. Namun, pada bulan Mei lalu, kisah hidupnya tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah tragedi yang menyayat hati banyak orang.
Faisal Halim menjadi korban penyiraman air keras, sebuah jenis serangan kejam yang berpotensi membahayakan nyawa seseorang. Pasca kejadian tersebut, kondisi kesehatannya memburuk dan dia harus berjuang untuk pulih dan kembali normal.
Faisal Halim yang sedang diwawancarai dalam konferensi pers di Selangor pada bulan Juni mengungkapkan betapa sulitnya baginya untuk tidak bisa dekat dengan putranya selama lebih dari sebulan karena konsekuensi dari serangan yang dia alami.
Baca Juga: Keutamaan dan Makna Puasa Arafah dalam Ibadah Muslim
Tak kuasa menahan tangis, Faisal menceritakan momen paling menyayat hati yang harus dialami oleh seorang ayah.
"Saya sangat dekat dengan anak saya. Setelah kejadian yang menimpa saya ini, saya harus menjalani, sebulan lebih tidak bisa memeluknya," kata Faisal dengan wajah berair mata.
Kejadian ini sangat memprihatinkan bagi banyak orang, terutama komunitas sepak bola di Malaysia.
Tidak hanya merepotkan dan membahayakan fisik Faisal, tetapi juga mempengaruhi kondisi mental dan emosionalnya. Faisal harus BERJUANG untuk pulih dan kembali normal setelah serangan yang mengerikan ini.
Namun, meskipun begitu, Faisal tetap menunjukkan sikap yang kuat dan penuh semangat untuk menghadapi masa pemulihan yang sulit ini. Keinginannya adalah agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai hukum yang berlaku.
Dia percaya bahwa keadilan akan tersedia di akhir perjuangannya. Dalam reaksi publik yang banyak, Faisal mendapat dukungan dan simpati luas dari orang-orang yang terdorong oleh tragedinya.
Baca Juga: Sebelum Ajukan Gugatan Cerai, Ruben Onsu dan Sarwendah Sempat Cekcok?
Dalam kesimpulan, kisah tragis yang menimpa Faisal Halim menggugah hati banyak orang. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan dan semoga Faisal bisa pulih sepenuhnya dan kembali ke lapangan untuk menunjukkan kemampuannya yang luar biasa.