Catatanfakta.com - Semua ilmuwan di dunia pasti pernah menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.
Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai metode ilmiah sebagai suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Baca Juga: Terobosan Baru! Kabupaten Bogor Resmi Miliki Mall Pelayanan Publik yang Siap Layani Masyarakat
Tahap pertama dalam metode ilmiah adalah observasi. Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek atau fenomena yang menimbulkan pertanyaan.
Setelah melakukan observasi, para ilmuwan melakukan hipotesis, yaitu suatu penjelasan yang dapat diuji terhadap fenomena yang diamati. Hipotesis harus jelas, spesifik, dan terukur.
Tahap selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan melakukan eksperimen. Eksperimen harus dilakukan secara ketat, dengan satu variabel yang diubah pada setiap kali uji coba.
Hal ini memastikan bahwa hasil yang diperoleh berasal dari variabel yang sedang diuji. Jika hasil eksperimen mendukung hipotesis, maka dapat dilakukan verifikasi.
Verifikasi adalah langkah dengan memvalidasi hasil eksperimen untuk memastikan bahwa penjelasan benar-benar dapat diterima oleh komunitas ilmiah secara luas.
Verifikasi tersebut dilakukan melalui publikasi dalam jurnal ilmiah atau presentasi di konferensi ilmiah.
Baca Juga: Sekolahnya Wisata, Pulangnya Duka: Bus Tabrak Truk di Tol Jombang-Mojokerto Menelan Korban
Dalam konteks ini, ada dua jenis kesalahan yang dapat terjadi, yaitu false positive dan false negative.
False positive adalah hasil kesimpulan dari temuan ilmiah yang terlalu cepat, sehingga menimbulkan kesimpulan yang tidak benar.