catatanfakta.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Prof. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, menerima kunjungan Wakil Duta Besar Selandia Baru, Giselle Larcombe, di Kantor BNPT, Sentul, pada Rabu, 8 Mei 2024.
Dalam pertemuan ini, BNPT membahas program deradikalisasi sebagai upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.
Program deradikalisasi merupakan upaya lanjutan yang sangat penting setelah pemberantasan teroris dilakukan. Ini bertujuan untuk membantu warga binaan yang telah terlibat dalam aksi teroris kembali ke masyarakat dengan cara yang aman dan terukur.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 40 Teroris JAD yang Berencana Ganggu Pemilu 2024
Program tersebut mencakup penanganan secara komprehensif melalui program counseling, pelatihan keterampilan, dan pembinaan karakter serta pengawasan yang ketat terhadap warga binaan.
Terkait hal ini, Kepala BNPT menekankan pentingnya kerja sama internasional antara kedua negara untuk membangun resiliensi masyarakat. BNPT memandang bahwa upaya deradikalisasi tak hanya menjadi tanggung jawab pada satu negara saja, akan tetapi perlu dilakukan kerja sama global dalam penanganannya.
Kerja sama antar negara perlu terus ditingkatkan dalam rangka membangun ketahanan terhadap radikalisasi dan mencegah terjadinya aksi terorisme di berbagai negara.
Baca Juga: Korlantas Polri Turunkan 3000 Personel untuk Menjaga Keamanan KTT World Water Forum di Nusa Dua
Salah satunya, upaya tersebut bisa dilakukan dengan bekerja sama dalam menyusun strategi, menjalankan program pendidikan yang berfokus pada Pencegahan dan Deradikalisasi (PCD), kolaborasi antar-universitas, dan sumber daya manusia.
Akhir-akhir ini, Indonesia lebih fokus pada upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Salah satu perannya adalah dengan merangsang munculnya postur-postur intelektual yang tidak merangsang Aksi Terorisme dan Ekstremisme Kekerasan (ATEK) serta mengkampanyekan nilai-nilai kedamaian.
Otoritas Indonesia akan terus memberikan pendidikan mengenai nilai-nilai toleransi dan keadilan, yang diharapkan dapat membantu masyarakat memahami arti kebebasan dan hak asasi manusia.
Baca Juga: Terorisme Mengancam Jakarta: Kisah Seru Dalam 13 Bom di Jakarta
Selain itu, dengan adanya kerja sama internasional terkait deradikalisasi ini, diharapkan mampu memberikan warga binaan dengan kepercayaan dan keyakinan untuk kembali ke masyarakat dengan penuh harapan dan optimisme.
Dalam menghadapi situasi yang semakin kompleks dan mengancam keamanan global dan regional, kerja sama internasional akan menjadi strategi yang paling tepat untuk melindungi warga negara dan membangun ketahanan terhadap radikalisasi.