Catatanfakta.com - Dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Indonesia dan Korea Selatan, Nathan Tjoe-A-On menjadi satu-satunya pemain Timnas U-23 Indonesia yang tidak turut ambil bagian dalam adu penalti kontra Korsel.
Padahal, Nathan bermain penuh selama 120 menit dengan performa yang tidak mengecewakan.
Shin Tae-yong, pelatih timnas Korsel, memiliki alasan tersendiri mengapa Nathan Tjoe-A-On tidak dipilih sebagai penendang.
Menurutnya, Nathan tidak masuk dalam daftar tiga nama yang ia persiapkan untuk adu penalti, karena ia terlihat lelah dan tidak siap mental untuk mengeksekusi tendangan penalti.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam sepakbola, mental yang kuat dan kepemimpinan sangat penting.
Nathan yang sebenarnya tampil impresif selama 120 menit terlihat kehilangan stamina dan kepercayaan diri saat situasi mendesak.
Baca Juga: Menambahkan Pepaya Muda ke dalam Pola Makan Anda - Ini Yang Terjadi pada Tubuh
Namun, meski tidak berhasil mencetak gol, Nathan tetap memberikan performa yang memuaskan selama pertandingan.
Namun, satu hal yang perlu diingat, bahwa dalam sepakbola tidak selalu berpikir secara individual. Ada strategi yang perlu diterapkan oleh seorang pelatih.
Peran dan posisi masing-masing pemain sangat ditentukan oleh strategi yang digunakan selama pertandingan.
Dalam kasus Nathan Tjoe-A-On, tentunya ia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu penendang andalan timnas.
Namun, dalam situasi mendesak dan dengan mempertimbangkan kelelahan dan mental pemain, pelatih harus membuat keputusan yang tepat.