Diperkirakan bahwa limbah makanan menyumbang 8-10% dari total emisi gas rumah kaca global setiap tahunnya, hampir lima kali lipat dari emisi sektor penerbangan.
Dengan kerugian ekonomi global yang mencapai triliunan dolar akibat limbah makanan, LSM aksi iklim WRAP mendesak untuk tindakan yang lebih besar dan terkoordinasi di seluruh dunia.
Baca Juga: Hukum dan Ancaman Taaruf Online: Pandangan Islam
Mereka juga menyerukan negara-negara G20 untuk mengukur limbah makanan dan berupaya mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 12.3, yang bertujuan untuk mengurangi separuh limbah makanan pada tahun 2030.
Pentingnya memperbaiki sistem agar makanan dapat memberi makan manusia, bukan berakhir di tempat pembuangan sampah, menjadi fokus utama dalam upaya mengatasi krisis limbah makanan global ini.