Catatanfakta.com - Polemik sampah di Kabupaten Bogor, khususnya dengan masalah pembuangan ilegal ke sungai, mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, mendorong Pemkab Bogor untuk mengadopsi strategi pengolahan sampah ala Kota Solo, Jawa Tengah, yang dinilai sukses dalam menjadikan kota itu bersih.
Rudy Susmanto menyoroti perlunya Pemkab Bogor memiliki konsep yang jelas dalam penanganan sampah, terutama dalam mengadopsi teknologi pengolahan sampah menjadi bahan baku pembangkit listrik, mirip dengan yang dilakukan oleh Kota Solo.
Baca Juga: Semangat Demokrasi: Dalam Duka, Rudy Susmanto Mengajak Mengenang Pahlawan KPPS
"Penduduk kita terus bertambah, demikian juga sektor bisnis dan jasa terus berkembang dan semua menambah produksi sampah setiap hari," ujar Rudy, menekankan pentingnya penanganan sampah dalam skala kabupaten.
Rudy Susmanto juga menyoroti bahwa program bank sampah dan kampung ramah lingkungan yang sudah berjalan belum mampu secara signifikan meminimalisir masalah sampah di Kabupaten Bogor.
Meskipun demikian, dia optimis bahwa dengan upaya bersama, Kabupaten Bogor dapat meraih penghargaan adipura melalui pengelolaan sampah yang baik.
Baca Juga: Ketua DPRD Rudy Susmanto Dukung Disparbud untuk Meningkatkan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Bogor
Sementara itu, Penjabat Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, mengakui tantangan yang dihadapi dalam penanganan sampah di Kabupaten Bogor, terutama terkait keterbatasan armada pengangkut sampah.
Namun, dia berkomitmen untuk terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera mengoperasikan TPPAS Nambo sebagai langkah percepatan penanganan sampah di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Soebiantoro, mengungkapkan bahwa produksi sampah di Kabupaten Bogor mencapai lebih dari 2.800 ton per hari, sementara kapasitas angkut hanya sekitar 700 ton per hari.
Baca Juga: Kisah Cinta Tanah Air: Ketua DPRD Bogor, Rudy Susmanto, dan Jejaknya di Lingkungan TNI
Hal ini menyebabkan sebagian besar sampah, baik dari rumah tangga maupun sektor industri, tidak terangkut oleh armada pengangkut sampah yang ada.
Dengan tantangan yang dihadapi, Pemkab Bogor membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengelola sampahnya sendiri.