Jakarta, Catatanfakta.com - Tom Lembong, Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), mengungkapkan penyesalannya atas masa lalu terlibat dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
Dalam sebuah diskusi di On3 Senayan, GBK, Jakarta, pada Jumat malam, Tom Lembong menyoroti kegagalan strategi ekonomi yang diterapkan pada periode tersebut.
Menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Kabinet Kerja 2014-2019, Tom Lembong menyampaikan bahwa analisis mendalam terhadap data ekonomi membuatnya merasa sangat sedih dan prihatin.
Baca Juga: Masa Tenang Pemilu 2024 Dimulai, Peserta Pemilu Kini Dilarang Lakukan Aktivitas Kampanye!
"Dalam sepuluh tahun terakhir, kelas menengah kita tidak berkembang. Setidaknya, stagnan, tidak bertambah, dan ada potensi besar bahwa kelas menengah kita menyusut karena menurut saya, indikator yang paling tepat adalah jumlah sepeda motor," ungkap Tom Lembong.
Dia menyoroti penurunan signifikan dalam penjualan sepeda motor, mobil, dan barang elektronik dalam beberapa tahun terakhir, yang menurutnya mencerminkan ketidakseimbangan ekonomi.
Tom Lembong juga menekankan bahwa fokus kebijakan pada investasi besar bukanlah solusi utama, mengingat hanya sebagian kecil investasi yang berdampak langsung pada masyarakat.
"Sudah saatnya pemerintah juga mendorong perkembangan sektor jasa yang menyumbang lebih dari separuh dari ekonomi kita. Itulah sektor penuh peluang kerja yang sering kali dilupakan," tegasnya.
Tom Lembong mengajak untuk menggeser fokus dari sektor industri ke sektor jasa seperti pendidikan, kesehatan, perbankan, dan transportasi yang dianggapnya memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja.
Dengan pengungkapan penyesalan dan analisis mendalamnya, Tom Lembong berharap akan adanya perubahan strategi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia.